Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Harga Pangan Tinggi, Inflasi 2023 Capai 2,61 Persen

A+
A-
0
A+
A-
0
Harga Pangan Tinggi, Inflasi 2023 Capai 2,61 Persen

Laju inflasi oleh BPS.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada 2023 mencapai 2,61%, lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi pada tahun sebelumnya yang mencapai 5,51%.

Secara lebih terperinci, BPS mencatat inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food pada 2023 mencapai 6,73%, lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 5,61%.

"Komponen ini memberikan andil paling besar terhadap inflasi tahunan, yakni 1,15%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah beras, cabai merah, cabai rawit, bawang putih, dan daging ayam ras," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Selasa (2/1/2023).

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Amalia mengatakan andil beras terhadap inflasi mencapai 0,53%, sedangkan cabai merah memberikan andil sebesar 0,24%. Adapun cabai rawit memberikan andil inflasi sebesar 0,1%.

Selanjutnya, BPS mencatat inflasi inti pada 2023 hanya sebesar 1,8%, jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi inti 2022 yang sebesar 3,36%. Inflasi inti 2023 lebih didorong oleh emas perhiasan, sewa rumah, hingga upah ART. Secara spesifik, andil inflasi dari emas perhiasan tercatat mencapai 0,1%.

Terakhir, inflasi komponen harga diatur pemerintah atau administered prices pada 2023 tercatat hanya sebesar 1,72%, jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan 2022 yang mencapai 13,34%.

Baca Juga: Asumsi Makro APBN 2025 Disepakati, Ekonomi Diproyeksi Tumbuh 5,1-5,5%

"Komoditas [pada komponen administered prices] yang dominan andil inflasi selama setahun terakhir adalah rokok kretek filter dan tarif angkutan udara," ujar Amalia.

Andil inflasi dari rokok filter pada tahun lalu tercatat mencapai 0,17%, sedangkan andil tarif angkutan udara mencapai 0,08%. (sap)

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inflasi, perekonomian nasional, BBM, harga pangan, BPS, Bank Indonesia

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 04 Juni 2024 | 10:00 WIB
PROVINSI JAWA BARAT

Sambut Bulan Sadar Pajak, Bapenda Sebar WA Blast hingga Voucer BBM

Senin, 03 Juni 2024 | 12:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Setelah Lebaran, BPS Catat Inflasi Turun Jadi 2,84 Persen

Sabtu, 01 Juni 2024 | 08:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hadapi Risiko Inflasi, Pemda Perlu Antisipasi Ketersediaan Komoditas

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya