Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ini 4 Isu Pajak Internasional yang Tengah Jadi Sorotan

A+
A-
6
A+
A-
6
Ini 4 Isu Pajak Internasional yang Tengah Jadi Sorotan

Ilustrasi.

FLORIDA, DDTCNews – Direktur program hukum pajak internasional dari di University of Florida Levin College of Law, Mindy Herzfeld, mengungkapkan beberapa isu penting yang akan jadi topik diskusi sepanjang tahun ini. Hal itu dirangkum dalam Tax Notes International (TNI), volume 92 nomor 13, Januari 2019.

Beberapa isu tersebut di antaranya pertama, ekonomi digital (digital economy). Penyebab isu ekonomi digital menjadi isu penting karena proyekBase Erosion and Profit Shifting (BEPS) belum memperoleh kesepakatan penyelesaian.

Alhasil, pajak ekonomi digital mulai diprakarsai oleh negara secara unilateral, seperti Inggris. Adapun aturan pajak ekonomi digital di Inggris berlaku efektif pada 2020 atau dicabut ketika ada implementasi atas sebuah kesepakatan yang telah dicapai secara global.

Baca Juga: Michael Lennard, Sosok di Balik Diplomasi Pajak Negara Berkembang

Untuk menyelesaikan isu ekonomi digital, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menetapkan tiga target yang cukup ambisius, yaitu membuat kerangka kerja, melaksanakan diskusi publik, dan membuat draf kesepakatan.

Terkait dengan pelaksanaan targetnya, ada tiga solusi yang dipertimbangkan oleh OECD untuk dapat dikonsolidasi, yaitu penetapan Permanent Establishment (PE), penetapan tarif pajak minimum, dan penetapan alokasi hak pemajakan bagi negara sumber yang menggunakan dasar luasnya pangsa pasar di suatu negara (market jurisdictions).

Isu kedua, implementasi tiga jenis aksi BEPS (BEPS action). Adapun ketiga aksi BEPS tersebut, yaitu aksi BEPS 15 yang berisi tentang ratifikasi instrumen multilateral, aksi BEPS 14 yang berisi tentang review yang dilakukan antarnegara anggota OECD tentang penetapan mekanisme penyelesaian sengketa secara alternatif (Alternative Dispute Resolution Mechanism), dan aksi BEPS 5 yang berisi tentang praktik persaingan tidak sehat.

Baca Juga: Teknologi dan SDM Jadi Aspek Penting Bisnis Konsultan Pajak

Aksi BEPS 15 menjadi isu yang penting karena sedikitnya jumlah perjanjian bilateral yang diubah dan mengikuti rekomendasi aksi BEPS 7 yang membahas tentang PE. Selanjutnya, aksi BEPS 14 dan aksi BEPS 5 juga merupakan isu yang penting karena adanya penegakan sistem transparansi. Melalui kedua aksi BEPS, setiap negara anggota OECD diwajibkan menerapkan sistem transparansi antarnegara anggota OECD dan menghapuskan rezim pajak yang menguntungkan.

Isu ketiga, sistem transparansi. Penyebab sistem transparansi menjadi hal yang penting karena kawasan Uni Eropa telah menerbitkan EU 2018/822 yang berlaku efektif pada 2020. EU 2018/822 berisi tentang kewajiban setiap negara untuk melakukan pertukaran informasi pajak secara otomatis terkait dengan adanya aturan tentang laporan transaksi lintas batas. Tujuan penerbitan aturan tersebut telah selaras dengan misi BEPS yang menegakkan sistem transparansi.

Selain itu, adanya Global Reporting Initiative (Initiative) yang telah diterbitkan pada 13 Desember 2018. Initiative memuat konsep yang memaparkan tentang adanya standar jumlah pajak dan pembayaran lainnya yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemerintah. Laporan yang dipaparkan oleh perusahaan akan dipublikasikan kepada publik selama 90 hari.

Baca Juga: Mengenal Martin Kreienbaum Peraih 'Person of the Year' Tax Notes Intl.

Isu keempat, lanskap pajak yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Penyebabnya, yaitu negara-negara lain ingin menjadikan negaranya sebagai lokasi yang menguntungkan bagi induk perusahaan multinasional AS. Adapun cara yang digunakan oleh negara-negara tersebut, yaitu menyediakan tax preferential arrangement untuk harta tidak berwujud.

Selain itu, pemerintah AS akan melakukan banyak kegiatan di bidang administratif dan bidang yudisial (bidang yang berkaitan dengan sistem pengadilan). Terkait bidang administratif, IRS akan menerbitkan dan mengesahkan aturan yang memuat penafsiran dan penerapan Tax Cuts and Jobs Act 2017 (TCJA 2017). Selain itu, IRS juga akan menyesuaikan aturan sebelum TCJA 2017 agar tidak bertentangan dengan TCJA 2017.

Terkait dengan bidang yudisial, aturan-aturan tentang transfer pricing yang diterbitkan oleh IRS akan diterapkan dalam sistem yudisial. IRS berpendapat bahwa IRS akan bersikap agresif dalam menyelesaikan kasus transfer pricing. Selain itu, IRS juga menyatakan bahwa TCJA 2017 telah mengatur ketentuan tentang bagaimana pemajakan harta tidak berwujud yang diperoleh dari luar negeri.

Baca Juga: Bongkar Kasus Perdagangan Ilegal Anak Anjing, HMRC Kantongi £5 Juta

Terlepas dari keempat isu penting yang dipaparkan di atas, Mindy juga mencermati adanya dua jenis topik yang membuat lanskap pajak internasional semakin dinamis di 2019. Pertama, diskusi pajak internasional yang lebih banyak menggunakan dasar pertimbangan politik dibandingkan pertimbangan teknis. Kedua, kebijakan pajak yang dikeluarkan oleh Brexit. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : berita pajak internasional, isu pajak internasional, tax notes international

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 17 Januari 2019 | 11:45 WIB
JEPANG

Otoritas Ungkap Skema Pajak Google di Negeri Sakura

Kamis, 17 Januari 2019 | 09:42 WIB
CHINA

Ketentuan Administratif Insentif PPh Orang Pribadi Dirilis

Senin, 14 Januari 2019 | 14:31 WIB
QATAR

Mulai 1 Januari 2019, Tiga Barang Konsumsi Ini Kena Cukai

Senin, 14 Januari 2019 | 09:33 WIB
FILIPINA

Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Pasif Diusulkan ke DPR

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya