Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Jadi Pengelola Keuangan Negara, Lulusan STAN Dituntut Paham Politik

A+
A-
1
A+
A-
1
Jadi Pengelola Keuangan Negara, Lulusan STAN Dituntut Paham Politik

Menkeu Sri Mulyani.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta 253 wisudawan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) 2023 untuk memahami isu-isu politik. Alasannya, lulusan STAN harus siap menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan negara.

Sri Mulyani mengatakan pengelolaan keuangan negara akan erat berkaitan dengan politik. Menurutnya, pemahaman lulusan STAN mengenai politik akan membuat mereka lebih siap merespons setiap tantangan dalam mengelola keuangan negara.

"Kalian harus paham politik pada level mikro hingga global karena keuangan negara adalah instrumen politik. Jangan punya ilusi keuangan negara pure akuntansi," katanya, Kamis (5/10/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sri Mulyani mengatakan keuangan negara merupakan instrumen yang digunakan untuk mencapai tujuan kemakmuran negara. Lulusan PKN STAN yang nantinya bekerja di Kemenkeu pun harus memiliki komitmen untuk menjaga dan mengelola keuangan negara tersebut dengan baik.

Dia menjelaskan pengelolaan keuangan keuangan akan selalu dihadapkan pada tantangan. Misalnya dalam beberapa tahun terakhir, keuangan negara dihadapkan pada tantangan berupa pandemi Covid-19, el nino, disrupsi teknologi digital, tekanan geopolitik, serta perubahan iklim.

Menurutnya, pemahaman lulusan PKN STAN soal politik akan membuat pengelolaan keuangan negara lebih efektif. Selain itu, lulusan PKN STAN juga akan dapat menjelaskan upaya pengelolaan keuangan negara kepada masyarakat secara lebih baik.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Dia menyebut mengelola keuangan negara membutuhkan komitmen besar karena menyangkut masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, lulusan PKN STAN harus serius mengelola keuangan negara sekaligus siap menerima kritik dari masyarakat.

"Keuangan negara adalah instrumen yang menjadi objek politik. Jangan terkaget-kaget kalau masalah keuangan negara akan menjadi isu politik, dari mulai utang, pajak," ujarnya.

Sri Mulyani menjelaskan Kemenkeu bertugas mengelola keuangan negara untuk mencapai cita-cita mensejahterakan masyarakat. Dia pun membeberkan 3 pekerjaan utama yang akan dihadapi lulusan PKN STAN ketika bekerja sebagai pegawai Kemenkeu.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Pertama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), melalui perbaikan kualitas pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, lulusan PKN STAN harus sadar telah memperoleh privilese dari negara untuk mengakses pendidikan terbaik, sehingga memiliki tanggung jawab untuk membayarnya kembali kepada masyarakat.

Kedua, memastikan pemerataan pembangunan terjadi di Indonesia seperti melalui pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini, target yang harus dicapai adalah menghilangkan daerah dengan label terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).

Ketiga, meningkatkan daya saing Indonesia di antara negara lain, mulai dari level regional hingga global.

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

"Sadarlah bahwa masih banyak bagian dari rakyat kita yang membutuhkan keuangan negara hadir dan menyelesaikan masalah," imbuhnya.

Agar dapat menjadi pengelola keuangan negara yang baik, Sri Mulyani juga memaparkan 4 nilai yang harus dimiliki pegawainya. Pertama, adiwignya yang berarti pengabdian dari orang yang berpendidikan.

Kedua, gagaran yang berarti memiliki pedoman atau kredibilitas kuat. Ketiga, karuna yang berarti kasih sayang untuk menjaga Indonesia. Keempat, prasama yang berarti kebersamaan dalam mengelola keuangan negara. (sap)

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : PKN STAN, STAN, keuangan negara, Sri Mulyani, politik

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 28 Juni 2024 | 14:11 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Berimbas ke Penerimaan, Sri Mulyani Pantau Lifting Migas yang Rendah

Jum'at, 28 Juni 2024 | 12:30 WIB
APBN 2024

Tekan Utang, Pemerintah Optimalkan SAL untuk Biayai Anggaran

Jum'at, 28 Juni 2024 | 11:30 WIB
APBN 2024

Penerimaan Bea dan Cukai Tembus Rp109 Triliun, Turun 7,8 Persen

Jum'at, 28 Juni 2024 | 10:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Banyak Restitusi, Setoran Pajak Manufaktur dan Perdagangan Menurun

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya