Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Jika Izin Kawasan Berikat Dicabut, Bisa Tetep Pakai Insentif Pajak?

A+
A-
6
A+
A-
6
Jika Izin Kawasan Berikat Dicabut, Bisa Tetep Pakai Insentif Pajak?

Ilustrasi. (foto: DJBC)

JAKARTA, DDTCNews – Jika izin untuk beroperasi di kawasan berikat dicabut, perusahaan tersebut hanya bisa memanfaatkan insentif pajak dalam PMK 44/2020 sampai dengan masa pajak dilakukannya pencabutan izin tersebut.

Hal serupa berlaku bagi perusahaan yang ditetapkan sebagai wajib pajak KITE tetapi ketetapannya dicabut. Dengan demikian, masa pemberian insentif PPh Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP) yang seharusnya sampai dengan September 2020 tidak berlaku jika terjadi pencabutan.

“Dalam hal keputusan menteri keuangan (KMK) tentang penetapan perusahaan KITE, izin penyelenggara kawasan berikat, izin pengusaha kawasan berikat, atau izin PDKB dicabut, insentif PPh Pasal 21 DTP berakhir sampai dengan masa pajak dilakukannya pencabutan,” demikian kutipan penggalan bagian E angka 2 Surat Edaran (SE) Dirjen Pajak No.SE-29/PJ/2020.

Baca Juga: Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?

Ketentuan yang sama berlaku untuk pembebasan pemungutan PPh Pasal 22 lmpor yang seharusnya dapat dinikmati sejak tanggal surat keterangan bebas (SKB) diterbitkan sampai 30 September 2020. Jika diterbitkan KMK mengenai pencabutan, masa pemanfaatan insentif berakhir.

“Atas pencabutan SKB pemungutan PPh Pasal 22 lmpor … wajib pajak tidak berhak atas pembebasan pemungutan PPh Pasal 22 lmpor sejak tanggal diterbitkannya KMK mengenai pencabutan Perusahaan KITE, pencabutan izin Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha Kawasan Berikat, atau izin PDKB,” demikian bunyi penggalan bagian E angka 4 SE tersebut.

Lebih lanjut, beleid itu juga menegaskan pengurangan besarnya angsuran PPh Pasal 25 bagi pengusaha KITE atau kawasan berikat yang izinnya dicabut juga akan diberikan hanya sampai sampai dengan masa pajak dilakukannya pencabutan.

Baca Juga: Perkuat Penegakan Hukum Pajak, Kanwil DJP Kunjungi Kantor Polda

“Dalam hal KMK tentang penetapan perusahaan KITE, izin penyelenggara kawasan berikat, izin pengusaha kawasan berikat, atau izin PDKB dicabut, pengurangan besarnya angsuran PPh Pasal 25 berakhir sampai dengan masa pajak dilakukannya pencabutan,” demikian kutipan penggalan bagian E angka 5 SE itu.

Sebagai informasi, pengajuan insentif pajak yang ada di dalam PMK 44/2020 sudah bisa dilakukan melalui www.pajak.go.id (DJP Online). Simak artikel ‘Mulai Hari Ini! Minta SK UMKM & Insentif PMK 44/2020 di DJP Online’. (kaw)

Baca Juga: Coretax DJP: 360 Derajat, Wajib Pajak Dapat Dilihat dari Berbagai Sisi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : SE-29/2020, PMK 44/2020, kawasan berikat, KITE, PPh Pasal 21 DTP, PPh Pasal 22 Impor, DJP

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 04 Juli 2024 | 08:35 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

E-Faktur Belum Pakai NPWP 16 Digit, Ini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 16:38 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Dirjen Pajak Tegaskan Coretax Tidak Hanya Digunakan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 16:05 WIB
PER-6/PJ/2024

Hingga Akhir 2024, NPWP 16 Digit dan NPWP 15 Digit Jalan Bersamaan

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya