Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Jokowi Beri Sinyal Setop PPKM pada Akhir Tahun

A+
A-
0
A+
A-
0
Jokowi Beri Sinyal Setop PPKM pada Akhir Tahun

Ilustrasi. Seorang tamu melakukan reservasi untuk menginap di Hotel Pelangi, Malang, Jawa Timur, Kamis (24/11/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal bakal menghentikan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir tahun ini.

Jokowi mengatakan kebijakan PPKM, yang semula sempat bernama pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dapat disetop sejalan dengan pandemi Covid-19 yang makin tertangani. Dalam catatannya, tingkat kasus Covid-19 terus mengalami penurunan.

"Kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200, dan mungkin akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB PPKM kita," katanya, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Jokowi menuturkan pandemi telah memberikan tekanan berat pada aspek kesehatan dan ekonomi masyarakat. Misal, saat varian delta merebak, kasus harian sempat mencapai 56.000 kasus. Sementara itu, varian omicron bisa menembus 64.000 kasus.

Presiden menyebut sempat menerima desakan dari para menteri agar menerapkan lockdown untuk mengendalikan Covid-19. Namun, keputusan lockdown tidak diambil karena mempertimbangkan dampaknya pada perekonomian yang bakal lebih berat.

Dalam situasi pandemi tersebut, pemerintah memutuskan untuk menerapkan PSBB dan PPKM untuk menekan penularan virus. Dengan kebijakan tersebut, dampak terhadap pelemahan kegiatan ekonomi masyarakat akan lebih kecil ketimbang lockdown.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Saat ini, kinerja perekonomian nasional telah menunjukkan perbaikan. Surplus neraca transaksi berjalan kuartal III/2022 mencapai US$8,9 miliar.

Dia juga memperkirakan defisit APBN 2022 hanya akan sebesar 2,49% PDB hingga akhir tahun, lebih kecil dari yang dipatok dalam APBN sebesar 4,5% PDB.

"Perjalanan seperti itu harus kita ingat betapa sangat sulitnya. Oleh sebab itu, kemampuan domestik kita harus terus kita garap," ujar Jokowi.

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Setelah pandemi makin reda, lanjut presiden, pemerintah bakal melanjutkan berbagai agenda penguatan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya ialah peningkatan ekspor melalui hilirisasi sumber daya alam. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : presiden jokowi, PPKM, pandemi covid-19, pemulihan ekonomi, ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya