Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kebijakan Kredit Pajak untuk Mobil Listrik Tuai Penolakan

A+
A-
1
A+
A-
1
Kebijakan Kredit Pajak untuk Mobil Listrik Tuai Penolakan

Ilustrasi.

OTTAWA, DDTCNews – Duta besar Kanada untuk Amerika Serikat (AS), Kirsten Hillman, menegaskan bahwa kredit pajak untuk mobil listrik (EV) akan berdampak buruk bagi ekonomi negaranya. Sementara AS, melalui kebijakan Build Back Better yang diusung Presiden Joe Biden, menerbitkan kebijakan ini untuk menggenjot produksi mobil listrik di negara mereka.

Parlemen AS sendiri masih membahas proposal kebijakan ini dan belum menunjukkan adanya kesepakatan. Selain itu, gagasan kredit pajak juga menuai kritik dari sejumlah politisi Kanada. Kebijakan yang diusung AS ini dianggap hanya menguntungkan satu pihak saja.

"Ini bukanlah suatu berita yang bagus, baik untuk Kanada ataupun AS," ungkap duta besar Kirsten Hillman pada sebuah wawancara dengan Global News, Senin (15/11/2021).

Baca Juga: Mulai Hari Ini! Warga Kota Bekasi, Ada Diskon Pajak PBB-P2 hingga 10%

Hillman juga menilai rantai pasok komponen mobil listrik bisa terganggu jika kredit pajak EV dilaksanakan. Bahkan, sedikitnya 10.000 pekerja di Amerika juga terancam nasibnya.

Asosiasi Produsen Suku Cadang Otomotif Kanada menambahkan, kebijakan ini akan merugikan para pengusaha suku cadang. Apalagi produsen suku cadang mengoperasikan pabrik di Amerika Serikat. Kebijakan kredit pajak mobil listrik dinilai tidak hanya merugikan produsen saja tetapi juga sekitar 43.000 karyawan.

Rencananya, mobil yang diproduksi di AS akan diberi insentif sebesar US$4.500. Sementara baterai lithium buatan AS akan menerima insentif sejumlah US$500. Ada pula kredit pajak sebesar US$12.500 untuk EV yang dibuat di AS mulai 2027 nanti.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Rancangan ini akan didiskusikan lebih jauh minggu depan oleh ‘Three Amigos’. Mereka adalah Biden, Trudeau, dan Lopez Obrador. Diskusi ini juga akan mengikutsertakan Antony Blinken selaku Menteri Luar Negeri AS. (tradiva sandriana/sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, kredit pajak, pajak mobil listrik, insentif pajak, Joe Biden, Kanada, Amerika Serikat

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 29 Juni 2024 | 10:15 WIB
VIETNAM

Vietnam Bakal Pangkas Tarif Pajak untuk UMKM, Ini Tujuannya

Jum'at, 28 Juni 2024 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

5 Fasilitas Pajak PBB-P2 Jakarta pada 2024

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya