Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kinerja Konsumsi Rumah Tangga Sudah Kembali ke Posisi Sebelum Pandemi

A+
A-
0
A+
A-
0
Kinerja Konsumsi Rumah Tangga Sudah Kembali ke Posisi Sebelum Pandemi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Kemenko Perekonomian menilai kinerja konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2022 sudah setara dengan capaian sebelum pandemi Covid-19.

Berdasarkan keterangan Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga tercatat mampu bertumbuh 5,51% dan berkontribusi sebesar 51,47% terhadap PDB kuartal II/2022.

"Engine pertumbuhan dari sisi rumah tangga yang selama ini terdampak sudah kembali ke posisi asal. Kontribusinya 51%, sebelum Covid-19 biasanya mampu mencapai 55%," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga: Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Airlangga mengatakan konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi andalan untuk menyokong perekonomian dan mendukung pencapaian target pertumbuhan sebesar 5,2% pada tahun ini.

Berbanding terbalik dengan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah pada kuartal II/2022 justru tercatat masih mengalami kontraksi sebesar -5,24%.

Airlangga mengatakan konsumsi pemerintah baru akan tumbuh positif pada kuartal III/2022 dan kuartal IV/2022. Hal ini sejalan siklus belanja anggaran yang memang cenderung direalisasikan pada semester II/2022.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Kontraksi konsumsi pemerintah pada kuartal II/2022 juga disebabkan oleh tingginya belanja anggaran pada kuartal II/2021. Pada kuartal II tahun lalu, pemerintah mempercepat belanja di tengah lemahnya konsumsi rumah tangga.

Belanja pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang direalisasikan oleh pemerintah juga tak setinggi tahun sebelumnya berkat menurunnya kasus pandemi Covid-19.

"PEN yang tinggi adalah di sektor kesehatan, kita tidak manfaatkan secara maksimal di sektor kesehatan karena penanganan kasus Covid-19 yang lebih baik," ujar Airlangga.

Baca Juga: Asumsi Makro APBN 2025 Disepakati, Ekonomi Diproyeksi Tumbuh 5,1-5,5%

Untuk diketahui, perekonomian Indonesia pada kuartal II/2022 tercatat mampu tumbuh sebesar 5,44%. Selain disokong oleh konsumsi, ekspor tercatat mampu bertumbuh hingga 19,74%. Ekspor memiliki kontribusi sebesar 24,68% terhadap total PDB.

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tercatat hanya bertumbuh sebesar 3,07% pada kuartal II/2022, lebih rendah bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mampu mencapai 4,09%. (sap)

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, perekonomian nasional, kinerja fiskal, PDB, inflasi, makroekonomi, Airlanggga Hartarto

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 07 Juni 2024 | 14:45 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Ada Efek Penerimaan Pajak, Cadangan Devisa Naik Jadi US$139 Miliar

Jum'at, 07 Juni 2024 | 10:47 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Kenaikan Tax Ratio Kunci Perbaikan Credit Rating RI

Senin, 03 Juni 2024 | 12:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Setelah Lebaran, BPS Catat Inflasi Turun Jadi 2,84 Persen

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya