Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

KPP Madya Gresik Terbentuk, Pelayanan dan Pengawasan WP Lebih Efektif

A+
A-
5
A+
A-
5
KPP Madya Gresik Terbentuk, Pelayanan dan Pengawasan WP Lebih Efektif

Konferensi pers acara Taxpayer Gathering yang juga sekaligus peresmian KPP Madya Gresik. (foto: KPP Madya Gresik)

GRESIK, DDTCNews – Pembentukan KPP Madya Gresik ditujukan untuk meningkatkan sinergi pelayanan dan pengawasan yang efektif kepada wajib pajak di lingkungan Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Jawa Timur II.

Dalam acara Taxpayer Gathering bertajuk Bersinergi Membangun Negeri yang digelar di KPP Madya Gresik, Kepala Kanwil DJP Jawa Timur II Lusiani menyampaikan sesuai dengan PMK 184/2020, pemerintah menata ulang organisasi instansi vertikal DJP.

Secara keseluruhan, DJP membentuk KPP Madya baru dengan mengonversi 18 KPP Pratama menjadi 18 KPP Madya. Salah satunya adalah konversi KPP Pratama Gresik Utara menjadi KPP Madya Gresik. Simak pula ‘Ternyata Ini 5 Perubahan Mendasar Penataan Instansi Vertikal DJP’.

Baca Juga: Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?

“Wajib pajak yang terdaftar di KPP Madya Gresik merupakan bagian dari catatan penting sejarah dalam lini masa reformasi perpajakan yang terus-menerus dilakukan oleh DJP,” ujar Lusiani, Kamis (17/6/2021).

Dalam kesempatan itu, Lusiani juga mengajak wajib pajak untuk bersama-sama menjadi pahlawan bangsa dengan patuh memenuhi seluruh kewajiban perpajakan secara benar dan tepat waktu. Apalagi, pajak menjadi tumpuan utama untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Kepala KPP Madya Gresik Abdul Gani mengatakan tujuan dibentuknya KPP Madya Gresik adalah untuk meningkatkan sinergi pelayanan dan pengawasan yang efektif dan terintegrasi kepada wajib pajak di lingkungan Kanwil DJP Jawa Timur II.

Baca Juga: Perkuat Penegakan Hukum Pajak, Kanwil DJP Kunjungi Kantor Polda

“Sehingga tercipta perlakuan perpajakan secara adil kepada wajib pajak serta mengoptimalkan penerimaan pajak yang handal, efektif, dan efisien,” ujarnya.

Abdul Gani mengungkapkan KPP Madya Gresik memiliki strategi umum dalam mengelola wajib pajak, yaitu memperkenalkan program cooperative compliance atau kepatuhan kooperatif dengan tetap menerapkan law enforcement secara proposional sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Program kepatuhan koopertif ini, lanjutnya, merupakan sebuah hubungan yang mendukung kolaborasi, bukan konfrontasi. Selain itu, program tersebut juga berdasarkan pada rasa saling percaya daripada kewajiban yang dipaksakan.

Baca Juga: Coretax DJP: 360 Derajat, Wajib Pajak Dapat Dilihat dari Berbagai Sisi

Kondisi tersebut dibangun melalui komunikasi intens secara terus-menerus. Namun, dalam keadaan tertentu, bisa juga dilakukan penindakan sesuai ketentuan yang berlaku apabila wajib pajak melanggar ketentuan perpajakan.

“Hal tersebut merupakan salah satu solusi alternatif di tengah masa ketidakpastian atau ketidakstabilan kondisi ekonomi lokal maupun nasional dalam menghadapi masa pandemi covid 19 yang belum kita ketahui kapan akan berakhir,” kata Abdul Gani.

Sebagai informasi, beberapa wajib pajak yang terdaftar pada KPP Madya Gresik merupakan wajib pajak yang dalam satu grup kepemilikan atau proses bisnis yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Gresik, Tuban, Bojonegoro, Mojokerto, Lamongan,dan wilayah lain di Pulau Madura.

Baca Juga: E-Bupot 21/26, DJP: Kalau Sudah Pemadanan, Sebaiknya Pakai NPWP Ini

“Terbentuknya KPP Madya Gresik diharapkan dapat mengoptimalkan penerimaan pajak serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui penyelenggaraan administrasi perpajakan yang efisien, efektif, dan berintegritas,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Abdul Gani juga berharap pencapaian target penerimaan pajak dapat optimal setelah adanya KPP Madya Gresik. Target penerimaan pajak itu baik untuk Kanwil DJP Jawa Timur II maupun DJP secara umum.

Acara Taxpayer Gathering yang juga sekaligus peresmian KPP Madya Gresik ini dihadiri wajib pajak prominent yang terdaftar pada wilayah Kabupaten Gresik. Turut hadir pula Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan para pejabat Forkopimda serta pejabat di lingkungan Kanwil DJP Jawa Timur II. (kaw)

Baca Juga: Tagih Tunggakan Pajak, Juru Sita Blokir Rekening Milik 157 WP

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : KPP Madya, KPP Madya Gresik, Kanwil DJP Jawa Timur II, PMK 184/2020, Ditjen Pajak, DJP

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 03 Juli 2024 | 16:38 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Dirjen Pajak Tegaskan Coretax Tidak Hanya Digunakan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 16:05 WIB
PER-6/PJ/2024

Hingga Akhir 2024, NPWP 16 Digit dan NPWP 15 Digit Jalan Bersamaan

Rabu, 03 Juli 2024 | 16:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Konsumen Minta Faktur Pajak dengan NPWP 16 Digit, Apakah Bisa?

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya