Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

KY Kesulitan Jaring Kandidat CHA TUN Khusus Pajak, Ini Alasannya

A+
A-
1
A+
A-
1
KY Kesulitan Jaring Kandidat CHA TUN Khusus Pajak, Ini Alasannya

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Komisi Yudisial (KY) menyebutkan salah satu tantangan yang dihadapi dalam proses seleksi calon hakim agung (CHA) adalah menjaring kandidat yang memenuhi persyaratan sebagai CHA TUN khusus pajak.

Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY Siti Nurdjanah mengatakan proses seleksi CHA TUN khusus pajak memiliki tantangan besar dibandingkan proses seleksi CHA pada kamar lainnya. Menurutnya, terdapat 2 tantangan utama yang membuat KY kesulitan menjaring kandidat CHA TUN khusus pajak.

"Dalam beberapa proses seleksi KY mengalami kesulitan mencari kandidat untuk memenuhi kualifikasi menjadi CHA TUN khusus pajak," katanya dalam keterangan pers pada Jumat (10/12/2021).

Baca Juga: Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Siti Nurdjanah memaparkan tantangan pertama yang dihadapi KY adalah mencari kader yang memenuhi syarat sebagai CHA TUN khusus pajak. Dia menerangkan tidak banyak kandidat CHA yang memiliki latar belakang keahlian hukum pajak. Kemudian, tidak banyak kandidat yang memiliki pendidikan hukum linier dari S-1 sampai dengan S-3.

Tantangan kedua yang dihadapi KY dalam proses seleksi CHA TUN khusus pajak kriteria hakim. Dia menyampaikan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan kedudukan pengadilan pajak yang disetarakan dengan pengadilan tinggi. Lalu, batas pensiun hakim pengadilan pajak juga disamakan dengan hakim tinggi. Putusan tersebut membuat kandidat CHA TUN khusus pajak makin sedikit.

"Jadi adanya kelangkaan kader yang memiliki keahlian hukum linier dan putusan MK terkait dengan kedudukan pengadilan pajak yang disetarakan dengan pengadilan tinggi," terangnya.

Baca Juga: Selasa Besok, KY Gelar Seleksi Wawancara Calon Hakim Agung Pajak

Siti menambahkan CHA TUN khusus pajak saat ini sangat dibutuhkan oleh Mahkamah Agung. Pasalnya, sebagian besar perkara yang masuk dalam kamar TUN MA merupakan perkara bidang pajak.

"Berdasarkan laporan MA 2020, lebih dari 80% perkara pada kamar TUN baik itu peninjauan kembali dan sebagainya adalah perkara pajak. Dengan demikian kebutuhan CHA TUN khusus pajak sangat mendesak," imbuhnya. (sap)

Baca Juga: 4 Calon Hakim Agung Pajak Berhak Ikuti Seleksi Wawancara Pekan Depan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : seleksi hakim agung, calon hakim agung, TUN khusus pajak, TUN pajak, Komisi Yudisial, KY

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 07 Januari 2024 | 07:30 WIB
KOMISI YUDISIAL

Miko Ginting Nyatakan Berhenti sebagai Jubir KY

Jum'at, 29 Desember 2023 | 14:51 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Pemerintah Siapkan Rp47,78 Triliun untuk Subsidi Bunga KUR di 2024

Jum'at, 24 November 2023 | 09:25 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Ingin PPN Rumah Ditanggung Pemerintah? PMK Terbit dalam Hitungan Hari

Kamis, 23 November 2023 | 18:03 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Calon Tidak Lolos Seleksi, Jumlah Hakim Agung Pajak Gagal Bertambah

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya