Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pemerintah Bidik Defisit Anggaran 2024 sebesar 2,29 Persen dari PDB

A+
A-
0
A+
A-
0
Pemerintah Bidik Defisit Anggaran 2024 sebesar 2,29 Persen dari PDB

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mengusulkan defisit anggaran 2024 sebesar Rp522,8 triliun atau 2,29% dari PDB, naik tipis dari outlook defisit anggaran 2023 sebesar 2,28%.

Dalam Pidato Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangannya yang disampaikan di hadapan DPR, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan defisit anggaran Indonesia sudah turun lebih cepat jika dibandingkan dengan negara lain.

"Defisit fiskal Indonesia sudah kembali di bawah 3% PDB, 1 tahun lebih cepat dari rencana awal," katanya, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Menurut Jokowi, banyak negara yang memiliki defisit lebih besar dari Indonesia. Contoh, defisit di India pada tahun lalu sebesar 9,6%. Defisit di Jepang dan China sebesar 7,8% dan 7,5%. Adapun defisit anggaran di AS dan Malaysia masing-masing sebesar 5,5% dan 5,3%.

Rasio Utang Turun

Berkat defisit yang turun dengan cepat, rasio utang Indonesia juga mampu turun dengan cepat. Tak hanya itu, rasio utang Indonesia juga relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan rasio utang negara lain.

"Rasio utang Indonesia juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan Asean, bahkan sudah menurun dari 40,7% PDB di tahun 2021 menjadi 37,8% di Juli 2023," ujar presiden.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Sebagai contoh, rasio utang Malaysia saat ini sudah mencapai 66,3%. Sementara itu, China sudah mencapai 77,1%. Di India, rasio utang tercatat lebih tinggi, yaitu sebesar 83,1%.

Capaian tersebut menunjukkan Indonesia mampu menangani krisis dengan baik dan tidak bernasib sama seperti 36 negara lain yang harus mendapatkan penanganan dari IMF karena tekanan ekonomi dan beban utang.

"Indonesia telah berhasil mengatasi tantangan besar akibat pandemi dengan hasil yang baik. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil menangani krisis kesehatan dengan cepat dan baik," tutur Jokowi. (rig)

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : rapbn 2024, nota keuangan, defisit anggaran, rasio utang, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya