Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Penyelesaian Sengketa Jadi Sumber Ketidakpastian Pajak?

A+
A-
2
A+
A-
2
Penyelesaian Sengketa Jadi Sumber Ketidakpastian Pajak?

Kepastian dalam ranah pajak (tax certainty) menjadi isu yang kian diabaikan selama satu dekade terakhir. Dalam rangka memberikan daya tarik investasi, banyak negara memberikan perhatian lebih besar kepada desain kebijakan pajak yang berdaya saing.

Tak heran jika sistem pajak kian kompleks, cenderung berubah-ubah, dan semakin bervariasi antarnegara. Pada akhirnya, upaya negara menggenjot investasi dengan memakai instrumen perpajakan justru menimbulkan ketidakpastian.

Untuk mencegah kondisi ini, IMF dan OECD berupaya mengedepankan tentang pentingnya kepastian dalam sistem pajak melalui publikasi berseri dengan tajuk Tax Certainty pada 2017, 2018, dan 2019.

Baca Juga: Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Publikasi yang ditujukan kepada Sekretariat G20 tersebut punya proposisi mendasar, bahwa kepastian pajak akan menentukan tingkat investasi sekaligus kepatuhan sukarela.

Salah satu sumber ketidakpastian yang disoroti ialah kinerja penyelesaian sengketa pajak di tingkat banding yang umumnya berada di ranah pengadilan pajak tiap negara.

Secara garis besar, terdapat empat faktor sumber ketidakpastian pada area tersebut. Pertama, lamanya waktu yang diperlukan untuk memperoleh putusan. Kedua, putusan pengadilan yang tidak dapat diprediksi dan tidak konsisten.

Baca Juga: Melihat Porsi Belanja Perpajakan di Negara Anggota ADB

Ketiga, keterbatasan akses atas putusan pengadilan pajak. Keempat, praktik korupsi. Keempat hal tersebut dinilai menciptakan rendahnya prediktabilitas, transparansi, dan biaya kepatuhan yang tidak kecil.

Pada seri pertama publikasi tersebut (2017), IMF dan OECD mengukur bobot keempatnya. Pengukuran dilakukan melalui survei terhadap wajib pajak, sebanyak 724 perusahaan yang berpusat di 62 negara, serta otoritas pajak di 25 negara. Tabel berikut menunjukkan skor tiap faktor dari sisi wajib pajak dan otoritas pajak.

Sumber Ketidakpastian dalam Penyelesaian Sengketa Pajak


Sumber: IMF/OECD, Tax Certainty (2017), Lampiran Tabel 17B dan 1C.
Catatan: Skor memiliki skala ‘1’ (tidak penting) hingga ‘5’ (sangat penting). Persentase nilai 4 dan 5 artinya menunjukkan sejauh mana responden menilai faktor tersebut berpengaruh krusial terhadap ketidakpastian (ditunjukkan dari nilai ‘4 & 5’).

Baca Juga: Koreksi DPP PPN atas Harga Jual Polyester dan Nylon Film

Secara umum, durasi penyelesaian sengketa pajak menjadi sumber ketidakpastian tertinggi baik dari sisi wajib pajak maupun otoritas pajak. Artinya, lamanya waktu untuk menunggu putusan pengadilan pajak membuat situasi yang tidak berkepastian bagi kedua pihak.

Lebih lanjut, putusan yang tidak konsisten menempati peringkat kedua sumber ketidakpastian. Kondisi tersebut membuat hasil akhir atas suatu putusan tidak dapat diprediksi oleh kedua belah pihak.

Meski otoritas pajak dan wajib pajak menempatkan faktor ini pada peringkat kedua, terdapat gap skor yang lebar antara keduanya. Dengan kata lain, inkonsistensi tersebut relatif tidak dipermasalahkan oleh otoritas pajak.

Baca Juga: Publikasi Internasional, Profesional DDTC Bahas Soal Sengketa Pajak

Peringkat ketiga ditempati oleh ketidakpastian yang bersumber dari tidak dipublikasikannya putusan secara penuh. Keterbatasan akses putusan menyebabkan publik tidak dapat mempelajari secara detail argumentasi, fakta, serta pertimbangan putusan hakim.

Dengan demikian, kualitas putusan, konsistensi, hingga prediktabilitasnya sulit untuk dipastikan. Kemudian di peringkat terakhir ditempati oleh faktor korupsi pada sistem pengadilan pajak. (rig)

Baca Juga: DJBC Siapkan 2 Strategi dalam Penyelesaian Keberatan dan Banding 2025

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : narasi data, statistik data, pengadilan pajak, kepastian pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 17 Mei 2024 | 09:37 WIB
KEPUTUSAN KETUA MA NOMOR 112/KMA/SK.OT1/IV/2024

Lengkap, Ini Susunan Pokja Penyatuan Atap Pengadilan Pajak di MA

Kamis, 16 Mei 2024 | 17:30 WIB
PENGADILAN PAJAK

Grand Design Transisi Pengadilan Pajak ke MA Disiapkan, Ini Fokusnya

Kamis, 16 Mei 2024 | 11:07 WIB
SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK - DDTC

Sekretariat Pengadilan Pajak Gelar Sosialisasi e-Tax Court di DDTC

Rabu, 15 Mei 2024 | 18:24 WIB
SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK

Profiling Sengketa, AI, dan Landmark Putusan, Ini yang Diharapkan

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya