Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Prabowo-Gibran Maju Pilpres 2024, Sama-sama Harus Minta Izin Jokowi

A+
A-
0
A+
A-
0
Prabowo-Gibran Maju Pilpres 2024, Sama-sama Harus Minta Izin Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) mengikuti Rapimnas Partai Gerindra di The Darmawangsa, Jakarta, Senin (23/10/2023). Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra tersebut membahas strategi pemenangan pemilu sekaligus membahas mengenai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo dalam pilpres 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Gibran Rakabuming Raka sama-sama harus meminta persetujuan dan izin ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum mendaftarkan diri sebagai capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Alasannya, keduanya kini masih berstatus sebagai pejabat pemerintahan, baik di pusat atau di daerah, di bawah kepemimpinan presiden.

Mengingat masih menjabat sebagai menteri pertahanan, Prabowo harus menyerahkan surat persetujuan dan surat izin cuti dari presiden ketika mendaftarkan diri sebagai capres ke KPU. Hal ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) 19/2023.

"Dokumen persyaratan bakal pasangan calon meliputi ... surat persetujuan dan surat izin cuti bagi bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden yang berstatus menteri atau pejabat setingkat menteri dari presiden," bunyi Pasal 18 ayat (1) huruf f Peraturan KPU (PKPU) 19/2023, dikutip Senin (23/10/2023).

Baca Juga: Makan Siang Gratis Butuh Rp71 Triliun, DPR Pastikan Tak Bebani Fiskal

Izin cuti dari presiden diberikan kepada menteri pada saat pendaftaran ke KPU, saat pemeriksaan kesehatan, dan saat pengundian nomor urut capres-cawapres.

Selanjutnya, mengingat Gibran masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, dirinya harus menyertakan surat permintaan izin kepada presiden ketika mendaftarkan diri sebagai cawapres ke KPU.

"Dokumen persyaratan bakal pasangan calon meliputi ... surat permintaan izin bagi bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden yang sedang menjabat sebagai gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota," bunyi Pasal 18 ayat (1) huruf g PKPU 19/2023.

Baca Juga: Jokowi: Stabilitas Politik Penting untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Kemudian, secara lebih terperinci dalam Pasal 171 UU Pemilu, diatur bahwa presiden harus memberikan izin kepada kepala daerah yang hendak maju menjadi capres atau cawapres. "Permintaan izin kepada presiden dalam rangka untuk menegakkan etika penyelenggaraan pemerintahan," bunyi ayat penjelas Pasal 171 ayat (1) UU Pemilu.

Izin dianggap sudah diberikan dalam waktu 15 hari setelah presiden menerima surat permintaan izin. "Dalam hal presiden dalam waktu paling lama 15 hari setelah menerima surat permintaan izin dari gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum memberikan izin, izin dianggap sudah diberikan," bunyi Pasal 171 ayat (3) UU Pemilu.

Untuk diketahui, hingga hari ini tercatat sudah ada 2 pasangan capres-cawapres yang sudah mendaftarkan diri ke KPU yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. (sap)

Baca Juga: Detail Teknis Program MBG Bakal Difinalkan seusai APBN 2025 Disusun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pemilu 2024, pemilu, pilpres, capres, cawapres, Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 29 Mei 2024 | 16:15 WIB
PERTUMBUHAN EKONOMI

Kadin Siapkan Whitepaper untuk Dukung Pelaksanaan Visi Misi Prabowo

Selasa, 28 Mei 2024 | 19:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Selepas Bertemu Jokowi, Sekjen OECD Langsung Temui Prabowo

Senin, 20 Mei 2024 | 14:35 WIB
WORLD WATER FORUM 2024

Jokowi Mulai Mengenalkan Prabowo Subianto di Forum Internasional

Rabu, 15 Mei 2024 | 10:30 WIB
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

DPR: Pemerintah yang Baru Perlu Diberi Keleluasaan Susun APBN 2025

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya