Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:00 WIB
LITERATUR PAJAK
Kamis, 27 Juni 2024 | 18:55 WIB
TIPS KEPABEANAN
Data & Alat
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Rabu, 12 Juni 2024 | 09:07 WIB
KURS PAJAK 12 JUNI 2024-18 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Jokowi: Stabilitas Politik Penting untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi

A+
A-
0
A+
A-
0
Jokowi: Stabilitas Politik Penting untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024). Sidang kabinet paripurna tersebut membahas perekonomian Indonesia terkini. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian khusus atas pentingnya peran stabilitas politik dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.

Menurut Jokowi, transisi dari pemerintahan sekarang ke pemerintahan berikutnya di bawah presiden terpilih Prabowo Subianto harus berjalan mulus tanpa ada turbulensi. Pasalnya, aspek-aspek politik juga menjadi perhatian pelaku pasar global.

"Ini yang harus menjadi perhatian kita, yaitu stabilitas politik. Ini penting agar jangan sampai ada turbulensi politik, agar transisi dari pemerintahan sekarang ke pemerintahan berikut ini mulus dan baik. Itu yang selalu dilihat oleh dunia internasional," ujar Jokowi, dikutip Selasa (25/6/2024).

Baca Juga: Salurkan Bantuan Pangan Beras, Jokowi Jamin Kualitasnya Premium

Dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Jokowi juga meminta kepada para menterinya untuk menyampaikan pesan-pesan yang positif dalam rangka menjaga dan meningkatkan keyakinan para pelaku pasar.

"Hati-hati mengenai isu-isu yang setiap hari ada. Sampaikan isu-isu yang positif, hal-hal yang positif sehingga pasar menjadi yakin, pasar menjadi optimistis terhadap fundamental ekonomi kita yang memang sebetulnya berada pada posisi yang baik," ujar Jokowi.

Untuk diketahui, pemerintah berpandangan laju perekonomian semua negara termasuk Indonesia dihadapkan oleh downside risk akibat situasi ekonomi global yang tidak menentu.

Baca Juga: Realisasi Anggaran Masih Minim, Sri Mulyani Harap IKN Siap Tepat Waktu

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, laju pertumbuhan ekonomi global masih berada di bawah tren jangka panjang akibat meningkatnya tensi geopolitik, fragmentasi kerja sama ekonomi, tingginya suku bunga di negara maju, penguatan nilai tukar dolar AS, pengetatan fiskal, dan tingginya inflasi.

Walau demikian, pemerintah berpandangan perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh tinggi, di atas 5%. Beberapa fundamental yang mendukung capaian tersebut antara lain sektor manufaktur yang berada pada level ekspansif selama 33 bulan berturut-turut dan indeks keyakinan konsumen yang terjaga tinggi.

Berkat naiknya harga komoditas dan menguatnya dolar AS, Airlangga berpandangan ekspor Indonesia juga akan bertumbuh dalam waktu dekat.

Baca Juga: Integrasi NIK-NPWP Berlaku 2 Hari Lagi, Pihak Lain Diberi Kelonggaran

"Harga beberapa komoditas pun mengalami kenaikan seperti CPO (7,26%), nikel (4,94%), dan tembaga (15,18%). Tentu ke depan dengan nilai dolar AS yang menguat ini ada kesempatan untuk meningkatkan daya saing barang ekspor, karena ekspor yang berbahan baku rupiah itu mempunyai daya saing lebih tinggi. Jadi tentu kita harus menggenjot hal seperti itu," ujar Airlangga. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : perekonomian nasional, pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, Prabowo Subianto, Jokowi

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 09 Juni 2024 | 17:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Jokowi Minta Energi Hijau di IKN Dioptimalkan, Ada Insentif Pajaknya

Minggu, 09 Juni 2024 | 17:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Anggaran Besar tapi Target Stunting Sulit Tercapai, Ini Kata Bappenas

Minggu, 09 Juni 2024 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Istana Kepresidenan Rampung Juli 2024, Jokowi Siap Berkantor di IKN

Sabtu, 08 Juni 2024 | 08:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi SDA Dilanjutkan Prabowo, Kemenkeu Sebut Ada Banyak Insentif

berita pilihan

Senin, 01 Juli 2024 | 15:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Belum Ada Update Aplikasi, e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit

Senin, 01 Juli 2024 | 15:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Jenis-Jenis Pajak yang Dapat Diterbitkan SKP Nihil atau Lebih Bayar

Senin, 01 Juli 2024 | 14:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Kemiskinan Turun Jadi 9,03 Persen dan Gini Ratio 0,379

Senin, 01 Juli 2024 | 14:15 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

NIK, NPWP 16 Digit, NITKU Mulai 1 Juli 2024, Download Aturan di Sini

Senin, 01 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN MAGELANG

PBJT Ditetapkan 10 Persen, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Magelang

Senin, 01 Juli 2024 | 13:00 WIB
PER-6/PJ/2024

NIK Langsung Jadi NPWP Saat Pendaftaran, WP Tetap Dapat NPWP 15 Digit

Senin, 01 Juli 2024 | 12:30 WIB
TARIF BEA KELUAR CPO

Harga CPO Menguat, Tarif Bea Keluarnya Naik Jadi US$33 per Ton

Senin, 01 Juli 2024 | 12:16 WIB
PER-6/PJ/2024

Pernyataan Resmi DJP Soal NIK, NPWP 16 Digit, NITKU Mulai Hari Ini

Senin, 01 Juli 2024 | 12:00 WIB
PER-6/PJ/2024

Catat! Ada 7 Layanan Pajak yang Bisa Diakses Pakai NIK Mulai 1 Juli

Senin, 01 Juli 2024 | 11:43 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Bukti Potong di e-Bupot 21/26, Pemotong PPh Tidak Repot Kirim Manual