Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Realisasi Belanja Pemda Baru 67 Persen, Kemendagri Beri Solusi

A+
A-
1
A+
A-
1
Realisasi Belanja Pemda Baru 67 Persen, Kemendagri Beri Solusi

Gedung Kementerian Dalam Negeri. (foto: Kemendagri.go.id)

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Dalam Negeri mencatat realisasi belanja dalam APBD 2021 hingga 2 Desember 2021 baru mencapai Rp853,67 triliun atau 67% dari total belanja yang ditetapkan pada tahun ini.

Plh. Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni mengatakan realisasi tersebut tergolong masih kecil. Dengan sejumlah strategi, lanjutnya, serapan belanja daerah tersebut akan bisa bertambah signifikan hingga tutup buku.

"Diharapkan ada peningkatan yang optimal terhadap realisasi belanja di akhir Desember 2021," katanya, dikutip pada Selasa (7/12/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Realisasi penyerapan belanja APBD berbeda-beda di tiap daerah. Provinsi dengan realisasi belanja tertinggi, yaitu Jawa Barat, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Lampung, Jawa tengah, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Pada level kabupaten, realisasi belanja tertinggi terjadi di Aceh Tengah, Dompu, Sukabumi, Pati, Kebumen, Lanny Jaya, Bolaang Mongondow Utara, Pulau Morotai, Seluma, dan Bengkulu Selatan, sedangkan pada kota terjadi di Metro, Ternate, Lhokseumawe, Bima, Sukabumi, Tanjung pinang, Banda Aceh, Kepulauan Tidore, Mataram, dan Payakumbuh.

Menurut Fatoni, terdapat sejumlah faktor yang dapat mendorong penyerapan belanja pada akhir tahun di antaranya tagihan dari pihak ketiga baru disampaikan pada akhir tahun, serta adanya kegiatan gagal lelang atau putus kontrak atau terjadi penundaan bayar karena diberikan kesempatan 50 hari kalender sampai dengan pekerjaan selesai sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

“Selain itu, beberapa kegiatan juga belum selesai karena masalah teknis seperti pembangunan jalan karena pembebasan lahan yang belum selesai,” tuturnya.

Menurutnya, terdapat sejumlah solusi untuk mengatasi realisasi anggaran tersebut. Untuk jangka pendek di antaranya seperti mendorong setiap organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan langkah inovatif dan kreatif dengan tetap berpedoman pada peraturan.

Kemudian, mempercepat realisasi penggunaan anggaran kesehatan, termasuk penanganan pandemi Covid-19, sarana dan prasarana kesehatan, dan bidang kesehatan lainnya yang prioritas. Pemda juga diharapkan merealisasikan belanja tidak terduga, seperti bantuan sosial.

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Pemda juga didorong mempercepat penyelesaian pencairan insentif tenaga kesehatan di daerah yang terkait dengan penanganan pandemi Covid-19, serta mempercepat penyelesaian pembayaran atas tagihan belanja pengadaan barang/jasa sesuai dengan kemajuan fisik pekerjaan dan/atau termin terakhir sesuai perjanjian/kontrak dengan pihak ketiga.

Dengan upaya-upaya optimalisasi tersebut, Fatoni berharap realisasi belanja daerah 2021 dapat terus meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya. Misal, pada APBD 2019, rata-rata realisasi belanja hingga akhir tahun sebesar 90,29% dan 82,69% pada 2020.

Secara bersamaan, dia memaparkan sejumlah strategi jangka panjang agar penyerapan belanja pemda lebih optimal, di antaranya pemda melakukan pengadaan dini atas pengadaan barang/jasa yang sudah bisa dimulai pada Juli/Agustus tahun sebelumnya atau sebelum APBD 2022 ditetapkan.

Baca Juga: Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?

Pemda juga wajib menyiapkan jadwal subkegiatan yang dikaitkan dengan anggaran kas final dan didukung dengan tersedianya dana di kas daerah.

Setelah itu, pemda harus membentuk Tim Asistensi dan Evaluasi Penyerapan Anggaran yang dipimpin Sekda di masing-masing pemda dan melakukan rapat secara periodik dipimpin kepala daerah, sekaligus memberikan teguran dan sanksi bagi OPD yang memiliki realisasi serapan anggaran belanja yang rendah.

"Solusi jangka panjang ini agar tidak berulang realisasi anggaran yang menumpuk di akhir tahun," ujar Fatoni.

Baca Juga: PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Dia menambahkan pemerintah pusat telah membentuk Tim Anev yang beranggotakan Kemendagri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), dan kementerian/lembaga yang terkait dalam menyiapkan kebijakan teknis.

Tim tersebut akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk mendukung percepatan pengadaan barang/jasa dan mencarikan solusi terhadap kendala yang sering dihadapi pemda.

Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah juga didorong melakukan hal yang sama untuk mendorong percepatan realisasi APBD di wilayahnya, di antaranya dengan melaksanakan monitoring, analisis dan evaluasi serapan anggaran kabupaten dan kota. (rig)

Baca Juga: Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : belanja daerah, APB2 2021, pemerintah daerah, anggaran pemerintah, kemendagri, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Sistem INSW, Interaksi Pelaku Usaha dan Petugas Jadi Sederhana

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya