Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Salah Input NTPN PPN Kurang Bayar dalam e-Faktur, Harus Bagaimana?

A+
A-
13
A+
A-
13
Salah Input NTPN PPN Kurang Bayar dalam e-Faktur, Harus Bagaimana?

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak bisa saja keliru dalam melakukan pengisian nomor transaksi penerimaan negara (NTPN) atas pajak pertambahan nilai (PPN) kurang bayar di e-Faktur. Kesalahan tersebut, salah satunya, disebabkan salah meng-input NTPN kurang bayar pada bagian setor di muka.

Penyuluh Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Cibitung Fuad menjelaskan kekeliruan tersebut dapat menimbulkan permasalahan berupa ketidaksesuaian pada surat pemberitahuan (SPT) PPN yang disampaikan wajib pajak.

“Setorannya tidak ter-input di tempat yang semestinya. Sehingga, harusnya kurang bayar tapi SPT-nya jadi nihil. Kan tidak seimbang,” ujar Fuad dalam Instagram Live @pajakcibitung, dikutip Sabtu (19/11/2022).

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Sebagai konsekuensi apabila kekeliruan tersebut dibiarkan saja, wajib pajak akan menerima surat permintaan penjelasan atas data dan/atau keterangan (SP2DK) dari Ditjen Pajak (DJP). Seperti diketahui, SP2DK diterbitkan untuk meminta penjelasan wajib pajak atas kewajiban yang dijalankan tetapi tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk kesalahan pada SPT yang telah disampaikan. Simak ‘Apa Itu SP2DK?

Lantas apa langkah yang dapat dilakukan wajib pajak jika mengalami kekeliruan tersebut?

Pada kesempatan tersebut, Fuad menjelaskan, wajib pajak dapat secara aktif meminta bantuan ke KPP terdaftar untuk menghapus NTPN yang salah input agar dapat melakukan pembetulan SPT. Sebab, hal tersebut tidak dapat dilakukan secara mandiri oleh wajib pajak.

Baca Juga: Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

“Setornya sudah telanjur masuk. Jadi, tidak bisa [dilakukan pembetulan SPT sendiri]. Harus dengan bantuan dari fiskus di kantor pajak,” jelas Fuad.

Adapun untuk melakukan permohonan penghapusan NTPN yang salah input, wajib pajak dapat menyampaikan surat pernyataan yang isinya menjelaskan telah terjadi kesalahan input NTPN dalam SPT. Fuad menegaskan tidak terdapat format khusus yang diatur atas surat pernyataan tersebut.

“Format [surat pernyataan]-nya bebas. Tidak ditentukan,” tegas Fuad.

Baca Juga: Pengesahan RUU PPN PMSE Jadi Prioritas Parlemen Filipina

Selain itu, terdapat pula dokumen lainnya yang perlu dilampirkan wajib pajak, yaitu bukti penerimaan surat atas surat pernyataan, bukti bayar pajak, dan scan atas halaman Induk SPT yang telah dilaporkan. (Fauzara Pawa Pambika/sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : faktur pajak, e-faktur, e-nofa, PPN, PER-03/PJ/2022, NTPN, SPT Masa PPN

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 01 Juli 2024 | 08:53 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

DJP Belum Saklek Terapkan NIK sebagai NPWP, Jadinya Berlaku Gradual

Minggu, 30 Juni 2024 | 09:30 WIB
THAILAND

Semua Barang Impor di Thailand Dipungut PPN Mulai 5 Juli 2024

Minggu, 30 Juni 2024 | 09:00 WIB
LAPORAN WORLD BANK

Tarif PPN Naik Jadi 11% sejak April 2022, Begini Evaluasi World Bank

Minggu, 30 Juni 2024 | 08:00 WIB
PMK 7/2024

Diskon PPN Rumah DTP Turun Jadi 50 Persen, Berlaku Mulai Juli 2024

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya