Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Serapan Belanja Masih Rendah, Ini yang Dilakukan Ditjen Perbendaharaan

A+
A-
0
A+
A-
0
Serapan Belanja Masih Rendah, Ini yang Dilakukan Ditjen Perbendaharaan
Kepala Kanwil NTT Ditjen Perbendaharaan Lidya Kurniawati Christyanti.

LABUAN BAJO, DDTCNews - Kegiatan belanja yang bersumber dari APBN untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berkisar di angka 70%. Ditjen Perbendaharaan terus mendorong K/L dan Pemnda untuk merealisasikan alokasi belanja hingga bulan depan.

Kepala Kanwil NTT Ditjen Perbendaharaan Lidya Kurniawati Christyanti mengatakan hingga akhir Oktober 2019 realisasi APBN untuk NTT berkisar pada angka 76% dari target belanja K/L dan transfer ke daerah yang dipatok senilai Rp35,08 trilun. Menurutnya, serapan anggaran tersebut tergolong minim pada dua bulan terakhir 2019.

"Kami tetap dorong K/L dan Pemda untuk merealisasikan anggaran dan kita optimis angkanya naik pada Desember 2019," katanya dalam press tour APBN 2020, Jumat (15/11/2019).

Baca Juga: Sri Mulyani Beri Penghargaan ke 6 PPID Tingkat I Kategori Informatif

Menurut Lidya, baik kementerian/lembaga dan Pemda masih mempunyai waktu untuk melakukan pencairan anggaran karena batas waktu paling lambat pengajuan pada 20 Desember 2019. Adapun serapan anggaran diprediksi tidak akan mencapai 100% dari target sebesar Rp35,08 triliun.

Kanwil DJPb wilayah NTT memproyeksikan realisasi belanja K/L hingga akhir tahun mencapai Rp8,8 triliun atau 84,6% dari target. Sedangkan secara keseluruhan Lidya mendorong serapan anggaran dapat menyentuh 90% dari target yang ditetapkan. Oleh karena itu, koordinasi terus dilakukan kepada bendaharawan baik pemerintah dan juga pemerintah daerah untuk segera melakukan realisasi belanja.

Dia menyebutkan realisasi belanja pemerintah pusat masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah. Catatan DJPb menunjukan kontribusi belanja APBN untuk K/L dan TKDD di NTT menyumbang 40% pertumbuhan ekonomi NTT.

Baca Juga: Jelang Tutup Buku, Menkeu Soroti Realisasi Belanja Pemda yang Rendah

"Kontribusi APBN ke pertumbuhan ekonomi NTT sangat tinggi. Konsumsi pemerintah itu mendukung 30%-40% PDRD NTT. Artinya, pertumbuhan NTT masih tergantung pada dana alokasi APBN dari sisi konsumsi pemerintah," paparnya.

Lidya meyakini dengan serapan belanja yang dilakukan pada kuartal IV ini mampu menopang pertumbuhan ekonomi NTT sebesar 5,32% di 2019. Dengan demikian, ada peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,29% dengan serapan belanja APBN mencapai Rp34,3 triliun. (Bsi)

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Terhambatnya Serapan Belanja K/L

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : serapan belanja, APBN 2019, Ditjen Perbendaharaan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 07 Januari 2020 | 14:11 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Ini Respons Pelaku Usaha Soal Loyonya Penerimaan Pajak 2019

Selasa, 07 Januari 2020 | 11:10 WIB
KINERJA FISKAL

Penerimaan Pajak 2019 Capai 84,4% dari Target, Ini Data Lengkapnya

Selasa, 07 Januari 2020 | 11:00 WIB
KINERJA FISKAL

Defisit Anggaran Melebar, Ini Realisasi Final APBN 2019

Senin, 06 Januari 2020 | 20:30 WIB
KINERJA 2019

DJP Sebut Lebih dari 60 KPP Punya Kinerja Bagus

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya