Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Sri Mulyani Sebut Defisit APBN 2023 Ditargetkan di Bawah 3 Persen

A+
A-
0
A+
A-
0
Sri Mulyani Sebut Defisit APBN 2023 Ditargetkan di Bawah 3 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pemerintah berencana untuk menyusun APBN 2023 dengan defisit anggaran di bawah 3% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sri Mulyani mengatakan penurunan defisit anggaran tersebut sesuai dengan perintah UU No. 2/2020. Dia memastikan penyusunan APBN 2023 akan dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai tantangan yang terjadi pada tahun depan.

"Untuk 2023, postur akan kembali mengikuti sebelum terjadinya pandemi yaitu dengan defisit di bawah 3%," katanya melalui konferensi video, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Saat ini, lanjut Sri Mulyani, pemerintah mulai menyusun Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2023. Secara umum, ekonomi ditargetkan tumbuh lebih tinggi dengan kisaran 5,3%-5,9%.

Menurutnya, pemerintah akan menyusun APBN 2023 secara hati-hati karena ancaman pandemi Covid-19 atau tantangan baru lainnya masih membayangi. Terlebih, APBN 2023 akan menjadi tahun perdana defisit kembali ke level 3%.

Mantan direktur pelaksana World Bank ini juga menegaskan APBN akan tetap mendukung pemulihan ekonomi pada 2023. Meski demikian, peranannya akan mengecil dan digantikan oleh sumber-sumber pertumbuhan non-APBN.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

"Kami akan menyusun APBN 2023 secara sangat hati-hati dengan tetap perhatikan ancaman dari pandemi yang kami harapkan menjadi endemi atau normal dan munculnya tantangan-tangan baru yang harus kita waspadai," ujar Sri Mulyani.

Menkeu menambahkan salah satu tantangan yang harus diwaspadai saat ini di antaranya lonjakan inflasi dunia, terutama di negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) yang sempat menyentuh 7,5% pada bulan lalu.

Dia menilai lonjakan inflasi tersebut akan memberikan dampak rambatan dalam bentuk keluarnya arus modal dari negara berkembang dan naiknya imbal hasil surat berharga negara.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Pemerintah melalui UU 2/2020 berkomitmen mengembalikan defisit APBN ke level 3% pada 2023. Defisit APBN sempat melebar hingga 6,09% terhadap PDB pada 2020 dan berangsur turun menjadi 4,65% PDB pada 2021.

Pemerintah menargetkan defisit APBN 2022 senilai Rp868,0 triliun atau 4,85% terhadap PDB. (rig)

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : menkeu sri mulyani, defisit anggaran, APBN 2023, PDB, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya