Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tekan Angka Kemiskinan, Bappenas Kembangkan Program Compact-2

A+
A-
0
A+
A-
0
Tekan Angka Kemiskinan, Bappenas Kembangkan Program Compact-2

Ilustrasi. Pekerja membuat makanan tradisional cireng di sentra UMKM pembuatan Cireng Crispy di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (6/4/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.

JAKARTA, DDTCNews – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tengah mengembangkan program Hibah Compact-2 sebagai salah satu cara pemerintah dalam menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia.

Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Himawan Hariyoga mengatakan program Compact-2 akan difokuskan pada pembiayaan inovatif untuk meningkatkan produktivitas ekonomi yang berkelanjutan.

Program itu merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian hibah Compact Development Funding (CDF) antara pemerintah dan lembaga pemerintah AS Millennium Challenge Corporation (MCC) senilai US$8 juta atau Rp116,8 miliar pada Februari lalu.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

"Program ini diharapkan dapat memberikan model baru pembiayaan inovatif yang dapat mengatasi permasalahan utama pembangunan ekonomi sehingga ekonomi lokal dapat tumbuh lebih tinggi dan membantu mengentaskan kemiskinan," katanya, Kamis (15/4/2021).

Himawan menuturkan Presiden Joko Widodo menunjuk Bappenas sebagai koordinator persiapan dan pengembangan Compact-2. Nanti, pemerintah akan memanfaatkan dana hibah CDF untuk mendanai kegiatan persiapan dan pengembangan Compact-2.

Program Compact-2 tersebut nantinya akan difokuskan pada dua bidang utama yaitu pembiayaan infrastruktur serta pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terutama yang dimiliki perempuan.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Sementara itu, kegiatan yang akan didanai menggunakan hibah CDF meliputi studi kelayakan, survei, riset dasar, penilaian lingkungan dan sosial, pembiayaan infrastruktur dan UMKM, serta kegiatan lain yang dapat menjadi landasan kuat untuk implementasi Compact-2.

Menurut Himawan, tim pengarah yang terdiri atas perwakilan pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil juga telah dibentuk sejak 29 Januari 2021. Tim itu bertugas untuk memastikan kegiatan persiapan dan pengembangan Compact-2.

"Program Compact-2 hibah MCC akan dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 dan tujuan pembangunan berkelanjutan di lndonesia," ujarnya. (rig)

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : bappenas, angka kemiskinan, compact-2, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Sistem INSW, Interaksi Pelaku Usaha dan Petugas Jadi Sederhana

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya