Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tidak Ada Definisi Penghasilan yang Diterima Secara Universal

A+
A-
2
A+
A-
2
Tidak Ada Definisi Penghasilan yang Diterima Secara Universal

Managing Partner DDTC Darussalam saat mengupas Bab 1 buku Konsep dan Aplikasi Pajak Penghasilan

JAKARTA, DDTCNews – Tidak ada satu pun definisi penghasilan yang diterima secara universal.

Hal tersebut diungkapkan Managing Partner DDTC Darussalam dalam webinar ‘Peluncuran dan Kupas Buku Konsep dan Aplikasi Pajak Penghasilan’. Acara peluncuran buku ke-10 terbitan DDTC ini diadakan bersamaan dengan momentum HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia dan HUT ke-13 DDTC.

Darussalam mengungkapkan sangat luas dan bermacam-macamnya definisi penghasilan menjadi bahasan dalam Bab 1 buku yang ditulisnya bersama Senior Partner DDTC Danny Septriadi dan Expert Consultant DDTC Khisi Armaya Dhora.Simak artikel 'Resmi Diluncurkan, Lebih dari 500 Buku Baru DDTC Dibagikan Gratis'.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Mengutip pernyataan Richard Goode, istilah penghasilan memiliki definisi yang sangat luas dan bermacam-macam. Akan tetapi, dari berbagai alternatif definisi penghasilan yang telah diusulkan, tidak ada satu pun yang diterima secara universal sebagai suatu definisi yang dapat digunakan untuk semua tujuan.

“Akibatnya, penggunaan definisi penghasilan bergantung pada konteks dan tujuan yang hendak dicapai,” kata Darussalam, Senin (31/8/2020).

Dia mengatakan dalam buku setebal 570 halaman tersebut, ada pembahasan mengenai konsep penghasilan dalam konteks pajak. Ada dua konsep yang dibahas, yaitu konsep sumber (source concept) dan konsep akresi (accretion concept).

Baca Juga: Cara Cari Kurs Pajak Saat Ini dan Trennya Lewat DDTCNews

Setidaknya ada tiga aspek yang bisa dibandingkan. Pertama, konsep sumber dikembangkan oleh negara-negara di Eropa, sedangkan konsep akresi dikembangkan oleh tiga ahli ekonomi di bidang pajak, yaitu Schanz, Haig, dan Simon.

Kedua, dalam konsep sumber, penghasilan muncul hanya apabila terdapat sumber penghasilan yang berkesinambungan. Sementara dalam konsep akresi, penghasilan merupakan tambahan kemampuan ekonomis yang berbentuk uang dan dapat dinilai dengan uang.

Ketiga, pada konsep sumber, penghasilan tidak termasuk keuntungan dari penjualan sumber itu sendiri. Sementara penghasilan dalam konsep sumber mencakup upah atau gaji, penghasilan usaha, sewa, royalti, penghasilan dari modal, hibah dan warisan, natura dan kenikmatan, pensiun, penghasilan dari pengalihan harta, dan capital appreciation.

Baca Juga: NIK, NPWP 16 Digit, NITKU Mulai 1 Juli 2024, Download Aturan di Sini

Darussalam memaparkan dalam Bab 2 buku Konsep dan Aplikasi Pajak Penghasilan dibahas mengenai sejarah pemungutan PPh. Awal mulanya, PPh merupakan penyempurnaan dan perkembangan dari pajak modal (capital tax).

Ada pemaparan beberapa sejarah penting yang menandai munculnya PPh mulai dari Romawi Kuno. Selain itu, ada pula bahassn mengenai perkembangan penerapan PPh. Sejarah penerapan PPh di beberapa negara juga disajikan dalam buku tersebut.

Dalam bahasan itu diketahui pengenaan PPh secara eksplisit yang diatur dalam suatu undang-undang pertama kali dilakukan oleh UK pada 1799. PPh yang diterapkan untuk pertama kalinya di Australia dan Amerika Serikat ditujukan untuk membiayai perang.

Baca Juga: Semangat Menyambut HUT ke-17, DDTC Gelar Acara Internal dan Eksternal

Tidak ketinggalan, sudah pasti ada bahasan mengenai sejarah Penerapan PPh di Indonesia. Darussalam mengatakan penerapan PPh di Indonesia telah dilaksanakan sejak zaman penjajahan hingga setelah kemerdekaan.

Dalam webinar tersebut Darussalam juga mengupas Bab 3 terkait dengan sistem pajak internasional: worldwide dan territorial. Buku ini memberikan gambaran komparasi kedua prinsip perpajakan dasar dalam sistem pajak internasional tersebut.

Bagi suatu negara, penerapan sistem pajak internasional yang efektif merupakan salah satu “bekal” dalam memenangkan kompetisi pajak global. Pada praktiknya, tren yang terjadi saat ini, ada kecenderungan negara-negara beralih dari sistem pajak worldwide menjadi sistem pajak territorial.

Baca Juga: Hilangkan Stres, Praktisi Pajak Pelajari Humor untuk Terapi Diri

“Namun, pada praktiknya, tidak ada negara yang menerapkan sistem worldwide atau sistem territorial secara murni,” imbuh Darussalam dalam webinar dengan jumlah pendaftar sebanyak 2.250 orang tersebut.

Seperti diketahui, terbitnya buku ini juga menjadi wujud konkret dari misi menghilangkan informasi asimetris di dalam masyarakat pajak Indonesia serta berkontribusi dalam perumusan kebijakan pajak demi menjamin transformasi sistem pajak yang seimbang.

Terbitnya buku ini juga menjadi wujud nyata komitmen DDTC untuk tetap produktif di tengah pandemi Covid-19. Hal ini sesuai dengan tagline HUT ke-13 DDTC, yaitu Stay Safe, Remain Productive. (kaw)

Baca Juga: Panduan Pajak untuk Usaha Jasa Boga atau Katering, Cek di Sini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : buku pajak, DDTC, Konsep dan Aplikasi Pajak Penghasilan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Aisyah Jasmine Yogaswara

Selasa, 01 September 2020 | 09:08 WIB
Webinar ‘Peluncuran dan Kupas Buku Konsep dan Aplikasi Pajak Penghasilan’ diisi oleh para penulis buku yang sudah menjelaskan dengan sangat menarik mengenai isi dari buku Aplikasi Pajak Penghasilan. Buku ini tentu akan menjadi sakah satu buku yang sangat berguna sebagai referensi karena kredibil ... Baca lebih lanjut

akhmad reza

Senin, 31 Agustus 2020 | 17:24 WIB
selamat ulang tahunbke 13 DDTC, dan terima kasih atas diterbitkannya buku konsep dan aplikasi pajak penghasilan. semoga dengan buku ini kita dapat lebih memahami dan dapat mengimplementasikan dalam kewajiban kita membayar pajak guna membangun bangsa. terim kasih DDTC dan sukses selalu. .

akhmad reza

Senin, 31 Agustus 2020 | 17:23 WIB
selamat ulang tahunbke 13 DDTC, dan terima kasih atas diterbitkannya buku konsep dan aplikasi pajak penghasilan. semoga dengan buku ini kita dapat lebih memahami dan dapat mengimplementasikan dalam kewajiban kita membayar pajak guna membangun bangsa. terim kasih DDTC dan sukses selalu. .

Muhardi Achmad

Senin, 31 Agustus 2020 | 16:58 WIB
Sangat menarik sekali.. Saya jadi ga sabar ingin membaca buku tsb.. Terima kasih kepada bapak Darussalam penjelasan tentang pajak dari bapak sangat ringan dan mudah dimengerti MasyaAllah.. Semoga saya bisa mendapatkan buku tersebut dan belajar lagi mengenai pajak secara mendalam.. Semangat...

Intan Puspanita

Senin, 31 Agustus 2020 | 12:58 WIB
Terima kasih atas webinar bedah buku Konsep dan Aplikasi Pajak Penghasilan...Menarik sekali pembahasan yg telah dipaparkan oleh narasumber...Semoga dengan adanya buku ini akan mempermudah memahami konsep pajak yg ada di Indonesia dan Selamat ulang tahun DDTC yang ke-13. Semoga semakin mengudara dan ... Baca lebih lanjut
1

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 05 Juni 2024 | 17:31 WIB
REFORMASI PAJAK

Teknologi Bukan Resep Tunggal untuk Perbaiki Administrasi Pajak

Rabu, 05 Juni 2024 | 10:45 WIB
LITERATUR PAJAK

Influencer Harus Tahu! Ketentuan Pajak atas Imbalan Endorsement

Selasa, 04 Juni 2024 | 12:17 WIB
UNIVERSITAS INDONESIA

Komwasjak dan FIA UI Gelar Diskusi Ilmiah, Bahas soal Institusi Pajak

Selasa, 04 Juni 2024 | 10:30 WIB
LITERATUR PAJAK

Pajak Content Creator, Ketahui secara Komprehensif di Perpajakan DDTC

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya