Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Awass.. Laju Ekonomi Global Pindah ke Gigi Cepat

A+
A-
0
A+
A-
0
Awass.. Laju Ekonomi Global Pindah ke Gigi Cepat

JAKARTA, DDTCNews - Mulai membaiknya ekonomi global membawa harapan baru bagi ekonomi domestik di Indonesia. Momentum tersebut harus dimanfaatkan seluruh pemangku kepentingan untuk menggairahkan ekonomi domestik.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meminta pemangku kepentingan di industri jasa keuangan terlibat dalam pembangungan ekonomi nasional. Pasalnya, mulai membaiknya perekonomian global harus bisa ditangkap sebagai peluang.

"Sekarang waktunya bahwa kesempatan lebih baik dimulai pada tahun ini. Karena ekonomi dunia sudah mulai jalan cepat. Bukan hanya menggeliat tapi jalan cepat," katanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (5/3).

Baca Juga: Harga CPO Turun Berefek ke Penerimaan Bea Keluar, Ini Penjelasan DJBC

Momentum membaiknya ekonomi global tersebut tercermin dari kenaikan sejumlah harga komoditas. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

"Nah sekarang kira-kira para pelaku ini bisa lari kenceng enggak? Dulu kenapa NPL (kredit macet) menguat karena harga komoditi drop, sehingga eksportir kita pun harga pun turun 50%, itu di tahun 2015 pengusaha demam. Tapi 2018 ini harusnya mulai bangkit," paparnya.

Tidak hanya faktor global yang mendukung perbaikan roda ekonomi nasional. Iklim domestik juga punya peranan penting dalam mendukung petumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tahun ini.

Baca Juga: Jaga Kredibilitas, Indonesia Perlu Pertahankan Batas Defisit 3% PDB

Wimboh menyebutkan salah satunya adalah terjaganya angka inflasi dan data Non Performing Loan (NPL) yang masih dalam zona aman yakni di bawah 3%.

"Inflasi terjaga yakni pada Februari berada di angka 0,17% (bulanan) dan secara tahunan (year on year) mencapai 3,18%, ini menunjukkan Indonesia sudah siap untuk tumbuh bersama perekonomian dunia. Dan juga di sektor perbankan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) masih dalam angka 2,86%," jelasnya.

Dengan segala potensi tersebut, maka menjadi penting kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah untuk menggenjot roda perekonomian. Dia menyebut pemerintah tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan dari dunia usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (Gfa/Amu)

Baca Juga: BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan sebesar 6,25 Persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : ekonomi global, harga komoditas

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 28 Agustus 2023 | 18:30 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

PNBP Nonmigas 2024 Diprediksi Turun 22 Persen, Ini Penyebabnya

Kamis, 24 Agustus 2023 | 17:43 WIB
PENERIMAAN PAJAK

PKS Minta Pemerintah Tak Hanya Andalkan Komoditas untuk Amankan Pajak

Kamis, 24 Agustus 2023 | 15:07 WIB
KEBIJAKAN MONETER

BI Pertahankan Lagi Suku Bunga Acuan di Angka 5,75 Persen

Senin, 14 Agustus 2023 | 09:43 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Setoran Pajak Tambang Melandai, Menkeu: Tak akan Terus-Terusan Tinggi

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya