Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Buka Lapangan Kerja, Negara Ini Pangkas Pajak Industri Hingga 25%

A+
A-
0
A+
A-
0
Buka Lapangan Kerja, Negara Ini Pangkas Pajak Industri Hingga 25%

Presiden Brasil Jair Bolsonaro terlihat menunduk selama upacara di Istana Planalto di Brasilia, Brasil, Rabu (2/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado/aww/sad.

BRASÍLIA, DDTCNews – Pemerintah Brasil memangkas tarif pajak industri (IPI/Imposto sobre Produtos Industrializados) atas berbagai produk hingga 25%.

Menteri Ekonomi Paulo Guedes menyampaikan kebijakan ini diambil untuk meningkatkan produktivitas bisnis, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan negara secara jangka panjang.

“Penurunan [tarif pajak] secara proporsional pada berbagai produk industri memungkinkan adanya peningkatan produktivitas, penurunan asimetri pajak lintas-sektor, dan peningkatan efisiensi pada penggunaan sumber daya,” ujar Guedes, dikutip Kamis (10/3/2022).

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Guedes menekankan bahwa pengurangan tarif pajak akan berlaku bagi sebagian besar produk industri. Rencananya, pengurangan tarif pajak akan dilakukan hingga 25%.

Dilansir Tax Notes International, selama ini pajak atas produk industri dikenakan pada tarif yang berbeda-beda. Tarif pajak dikenakan bergantung pada jenis produk industri.

Pemerintah mengatakan bahwa tarif pajak untuk beberapa jenis kendaraan akan dikurangkan hingga 18,5%. Sementara itu, tarif pajak untuk produk tembakau tidak mengalami perubahan.

Baca Juga: Mulai Hari Ini! Warga Kota Bekasi, Ada Diskon Pajak PBB-P2 hingga 10%

Guedes menyampaikan jika pengurangan tarif pajak ini akan mengurangi pendapatan pemerintah. Diperkirakan senilai BRL19,6 miliar, setara Rp55 triliun pendapatan negara akan hilang pada 2022.

Menurut laporan salah satu media, pemerintah federal akan mengalami shortfall setengah dari jumlah penerimaannya. Di sisi lain, pemerintah pusat akan mengalami kerugian serupa. (sap)

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, insentif pajak, diskon pajak, PPN, IPI, pajak industri, Brazil

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 03 Juli 2024 | 19:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Pabrik Baterai EV di Karawang, Mendag Korsel Singgung Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 17:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Kanada Berlakukan Pajak Digital, AS Siapkan Retaliasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya