Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Di Hadapan Diplomat, Menko Darmin Beberkan Masalah Ekonomi RI

A+
A-
2
A+
A-
2
Di Hadapan Diplomat, Menko Darmin Beberkan Masalah Ekonomi RI

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution manjadi narasumber pada Diklat Sesparlu Kementerian Luar Negeri Angkatan ke-59 yang mengangkat tema "Economic Trend : Global Phenomenon and Its Implication to Indonesia".

Dalam pemaparannya, Darmin mengupas berbagai tantangan yang dihadapi ekonomi saat ini, serta upaya pemerintah untuk mencari jalan keluar dari problematika tersebut.

"Semua shock dengan kebijakan AS. Kelihatannya semua negara cukup grogi dalam menghadapinya. Sebab ini pertama kali dalam sejarah modern, satu negara besar secara unilateral lakukan perubahan kebijakan," katanya di Pusdiklat Kemenlu, Selasa (24/7).

Baca Juga: Jaga Kredibilitas, Indonesia Perlu Pertahankan Batas Defisit 3% PDB

Perubahan kebijakan AS itu menurut Darmin mengubah lanskap ekonomi global secara drastis. Mulai dari kebijakan fiskal yang menurunkan tarif pajak badan hingga kebijakan dagang yang proteksionis bahkan cenderung konfrontatif dengan negara lain.

Hal itu kemudian menimbulkan gejolak yang dirasakan seluruh negara, termasuk Indonesia. Depresiasi nilai tukar yang terjadi sejak awal tahun 2018 sebagaian besar dipengaruhi faktor eksternal.

"Faktor dalam negeri kemudian juga turut memberikan tekanan pada ekonomi, yaitu defisit neraca perdagangan yang juga memberikan tekanan pada nilai tukar," papar Darmin.

Baca Juga: BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan sebesar 6,25 Persen

Menyikapi gejolak ekonomi tersebut, di hadapan para diplomat, mantan Dirjen Pajak itu memaparkan pembenahan dimulai dengan struktur defisit perdagangan yang banyak disumbang oleh sektor migas.

"Karena defisit banyak di migas, ya kita kerjakan dulu di migas, yaitu dengan perluasan penggunaan B20 atau biodiesel dengan 20% komposisinya dari CPO/minyak kelapa sawit," terangnya.

Kemudian untuk menjaga daya saing ekonomi, maka 4 strategi pemerintah akan dilakukan untuk menggenjot ekspor. Empat instrumen ini akan dijalankan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca Juga: Ekonomi Global Melambat, Kemenkeu Waspadai Dampaknya ke Kinerja Ekspor

"Pertama, reformasi seluruh perizinan melalui OSS. Kemudian, kedua memberikan insentif fiskal dengan gradasi seperti tax holidayuntuk industri yang kita tidak punya," papar dia.

Kemudian, dengan bauran kemudahan perizinan dan insentif diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri dalam negeri dan melakukan ekspor. Keempat adalah pembenahan sumber daya manusia dalam jangka panjang.

"Kualitas SDM akan kita benahi dan dimulai dengan SMK. Kompetensi harus jelas bidangnya dan harua berbasis sertifikat kompetensi bukan lagi ijazah, ini akan kita mulai besar besaran tahun depan," beber Darmin. (Amu)

Baca Juga: Kejar Target Penerimaan Perpajakan 2025, Pemerintah Ungkap 5 Tantangan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kebijakan ekonomi, ekonomi AS, ekonomi global

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 11 Agustus 2023 | 09:15 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Bertemu Sekjen OECD di Istana, Ternyata Ini yang Dibahas

Senin, 29 Mei 2023 | 11:13 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi 2024 Ditarget Tumbuh 5,3-5,7 Persen, BKF: Sangat Mungkin

Jum'at, 19 Mei 2023 | 14:25 WIB
KTT G-7 JEPANG

Hadiri KTT G7 di Jepang, Jokowi: Negara Berkembang Harus Didengar

Jum'at, 14 April 2023 | 10:35 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Direvisi, Naik Jadi 5%

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya