Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Dianggap Mewah, Ponsel Diusulkan Kena Pajak

A+
A-
0
A+
A-
0
Dianggap Mewah, Ponsel Diusulkan Kena Pajak

Ilustrasi. 

HO CHI MINH, DDTCNews – Pemerintah Kota Ho Chi Minh berencana untuk menerapkan pajak telepon seluler dan beberapa barang tertentu lainnya yang dianggap mewah. Pajak konsumsi khusus ini hanya dikenakan pada barang dan jasa tertentu yang dianggap mewah atau tidak penting.

Komite Rakyat pekan lalu meminta parlemen untuk menambahkan barang seperti kamera, parfum, kosmetik, layanan permainan, dan layanan kecantikan ke dalam daftar barang kena pajak konsumsi khusus. Ponsel pun masuk karena tidak berada dalam definisi barang yang ‘esensial’.

“Barang dan jasa tertentu yang dianggap mewah atau tidak penting akan segera dipajaki. Pajak ini akan terasa lebih berdampak pada warga berpenghasilan menengah ke atas,” ujar Komite Rakyat seperti dikutip pada Selasa (7/5/2019).

Baca Juga: Vietnam Memperpanjang Periode Diskon Tarif PPN Hingga Akhir Tahun

Namun, sebelum ponsel dipajaki, Kantor Statistik Umum Vietnam telah mencatat importasi ponsel dan komponen ponsel mencapai US$3,6 miliar (Rp51,44 triliun) pada empat bulan pertama 2019. Jumlah ini menurun sebanyak 15,5% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Di samping itu, Komite Rakyat juga membahas terkait terlalu banyaknya barang yang dibebaskan dari pajak pertambahan nilai (PPN). Negara lain hanya memiliki empat hingga delapan kelompok barang yang dikecualikan, berbeda dengan Vietnam yang memiliki 25 kelompok barang yang dikecualikan.

Pemerintah diusulkan untuk mempertimbangkan kembali pengelompokan barang yang dikecualikan dari PPN. Pemerintah dapat hanya membebebaskan barang dan jasa yang sulit untuk menghitung PPN, seperti pinjaman bank dan perdagangan sekuritas, serta barang dan jasa yang dibayar oleh negara.

Baca Juga: Vietnam Bakal Pangkas Tarif Pajak untuk UMKM, Ini Tujuannya

Dari segi pajak penghasilan (PPh), seperti dilansir vnexpress, pemerintah ingin memotong sejumlah pajak dan menyesuaikan tunjangan keluarga bagi kelas menengah. Rencana kebijakan ini untuk menghindari beban pajak yang terlalu berat bagi wajib pajak yang tercakup dalam demografis ini.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : ponsel, Vietnam

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya