Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Mulai Sekarang, Impor Produk Kain Kena BMTP

A+
A-
4
A+
A-
4
Mulai Sekarang, Impor Produk Kain Kena BMTP

Ilustrasi. (rathdownefabrics.com.au)

JAKARTA, DDTCNews – Guna melindungi industri dalam negeri dari gempuran produk impor, Kementerian Keuangan mengenakan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) atas impor produk kain.

Pengenaan BMTP ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 55/PMK.010/2020. Beleid yang diundangkan pada 27 Mei 2020 ini dirilis karena hasil penyelidikan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPII) membuktikan adanya kerugian serius yang dialami industri dalam negeri

“Sesuai dengan laporan akhir hasil penyelidikan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia terbukti industri dalam negeri mengalami kerugian serius disebabkan oleh lonjakan jumlah impor produk kain,” demikian kutipan salah satu pertimbangan dalam beleid tersebut.

Baca Juga: Luhut: Bea Masuk Tindakan Pengamanan Tidak Hanya Menyasar Barang China

BMTP untuk impor produk kain ini dikenakan pada 107 pos tarif, dari 5208.12.00 hingga 6006.44.90. Tarif BMTP yang dikenakan pun beragam mulai dari Rp1.718 per meter sampai dengan Rp7.142 per meter tergantung pada jenis kain dan periode impornya

Secara lebih terperinci, tarif BMTP tersebut disegmentasikan menjadi tiga periode. Pertama, periode I mulai 27 Mei 2020 hingga 8 November 2020. Kedua, periode II mulai 9 November 2020 hingga 8 November 2021. Ketiga, periode III mulai 9 November 2021 hingga 8 November 2022.

Pengenaan BMTP ini menyasar importasi dari semua negara, kecuali terhadap produk kain yang diproduksi dari 122 negara yang tercantum dalam lampiran beleid tersebut. Negara yang dikecualikan itu diantaranya adalah Argentina, Chile, Ghana, India, Thailand, Vietnam dan Zimbabwe.

Baca Juga: Kadin Minta Pemerintah Kaji Seluruh HS Code Sebelum Naikkan Bea Masuk

Adapun pengenaan BMTP ini merupakan tambahan dari bea masuk umum (most favoured nation/MFN) atau tambahan bea masuk preferensi untuk suatu negara yang memiliki kerja sama perdagangan dengan Indonesia dan memenuhi ketentuan yang berlaku.

Namun, bagi importir yang berasal dari negara yang dikecualikan dari pengenaan BMTP ini atau negara yang memiliki kerja sama perdagangan dengan Indonesia, wajib menyerahkan dokumen Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin).

Jika penyelesaian kewajiban pabean dilakukan dengan pengajuan pemberitahuan pabean, BMTP ini akan berlaku sepenuhnya terhadap barang impor yang dokumen pemberitahuan pabean impornya telah mendapat nomor pendaftaran dari kantor pabean tempat penyelesaian kewajiban pabean.

Baca Juga: Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), Begini Ketentuannya

Sementara itu, jika penyelesaian kewajiban pabean dilakukan tanpa pengajuan pemberitahuan pabean, BMTP berlaku untuk impor produk yang tarif dan nilai pabeannya ditetapkan oleh kantor pabean tempat penyelesaian kewajiban pabean.

Dalam beleid ini juga diatur bahwa untuk pemasukan barang dari luar daerah pabean ke tempat penimbunan berikat, BMTP akan ditambahkan sebagai bea masuk yang ditangguhkan dalam dokumen pemberitahuan pabean pemasukan barang ke tempat penimbunan berikat.

Adapun beleid ini ini mulai berlaku 27 Mei 2020 sampai dengan 8 November 2022. Sebelumnya, produk kain telah dikenakan BMTP sementara (BMTPs) karena masih dalam masa penyelidikan KPPI. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No.163 /PMK.010/2019 yang kini telah berakhir masa berlakunya karena telah melewati 200 hari terhitung sejak 9 November 2019. (kaw)

Baca Juga: Impor Melonjak, Pemerintah Selidiki Perpanjangan Safeguard Impor Ubin

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : PMK 55/2020, bea masuk tindakan pengamanan, BMTP, BMTPS, kain, produk kain, BJBC

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Mohammad Justine Ceasarea Hasanudin

Jum'at, 29 Mei 2020 | 23:19 WIB
Pengenaan BMTP kepada kain tidak terlepas dari ekstensifikasi objek pajak yang sebelumnya tidak diawasi peredaran kain impor yang dapat mempengaruhi harga kain lokal di pasar.
1

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 16 November 2021 | 11:15 WIB
PMK 157/2021

PMK Baru! Kertas Rokok Impor Kena Bea Masuk Tindakan Pengamanan

Selasa, 02 November 2021 | 16:00 WIB
PMK 142/2021

PMK Baru! Pakaian dan Aksesori Impor Kini Dikenai Safeguard

Selasa, 27 Juli 2021 | 18:00 WIB
KEBIJAKAN BEA MASUK

Ekspor Produk Kayu Ini Bebas Bea Masuk Antidumping ke India

Selasa, 20 Juli 2021 | 11:30 WIB
PMK 78/2021

Impor Kain Vietnam dan Malaysia Kini Kena Safeguard

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya