Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

OECD Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2020 Minus 6%-7,6%

A+
A-
1
A+
A-
1
OECD Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2020 Minus 6%-7,6%

Logo OECD (foto: OECD.org

PARIS, DDTCNews—Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global bakal terkontraksi -7,6% tahun ini apabila pandemi virus Corona atau Covid-19 semakin meluas.

Proyeksi ini disampaikan OECD melalui economic outlook terbarunya yang dipublikasikan Rabu malam (10/6/2020). Dalam proyeksinya, pertumbuhan ekonomi global ditentukan dari ada tidaknya gelombang kedua penyebaran Covid-19.

Menurut OECD, ekonomi global yang pulih masih belum bisa dipastikan lantaran masih tingginya potensi terjadinya gelombang kedua penularan Covid-19. Mulai dilonggarkannya pembatasan-pembatasan di berbagai negara juga belum menjamin.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Apabila gelombang kedua bisa dihindari, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya terkontraksi -6% dan dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan pertumbuhan ekonomi global sebesar 5,2%.

Namun jika gelombang kedua justru terjadi, pertumbuhan ekonomi global bakal terkontraksi hingga -7,6% (yoy) dan pertumbuhan ekonomi global pada tahun berikutnya hanya naik tipis sebesar 2,8%.

Berdasarkan outlook perekonomian terbaru ini, OECD mendorong otoritas dari berbagai negara untuk meningkatkan stimulusnya bagi mereka yang terdampak paling besar secara substansial.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Secretary-General OECD Angel Gurria menilai para pembuat kebijakan saat ini sudah mengambil langkah tepat ketika mengambil langkah darurat secara cepat untuk menangkal dampak Covid-19.

“Untuk itu, sekarang bukan waktunya bagi pemerintah untuk malah terlalu cepat mencabut kebijakan-kebijakan tersebut,” katanya dilansir dari laman resmi OECD, Kamis (11/6/2020).

Gurría menekankan langkah yang diambil oleh pemerintah dalam merespon pandemi Covid-19 bakal membentuk arah perekonomian setelah Covid-19 ke depan. Hal ini tidak hanya berlaku pada level domestik, tetapi juga pada level global.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Sementara itu, Chief Economist OECD Laurence Boone menilai saat ini langkah extraordinary perlu diambil guna mengawal pemulihan ekonomi sembari menghindari terjadinya gelombang kedua penularan Covid-19. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi global, prancis, OECD, pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi, internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya