Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pajak Minimum Global Dinilai Cocok untuk Era Digital

A+
A-
0
A+
A-
0
Pajak Minimum Global Dinilai Cocok untuk Era Digital

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak dan Presiden Eurogrup Paschal Donohoe berpose ditengah agenda pertemuan menteri keuangan negara G7 di Lancaster House, London, Inggris, Sabtu (5/6/2021) sebelum ktt pemimpin negara G7. ANTARA FOTO/Alberto Pezzali/Pool via REUTERS/HP/djo

LONDON, DDTCNews – Negara-negara anggota G7 menyepakati untuk menetapkan tarif pajak minimum global sebesar 15% untuk memastikan perusahaan multinasional membayar pajak secara adil.

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan negara G7 menyepakati tarif pajak minimum global yang diusulkan AS tersebut. Menurutnya, tarif pajak minimum cocok dengan perkembangan ekonomi digital saat ini.

"Perjanjian itu akan membuat sistem pajak global cocok untuk era digital global," katanya dikutip pada Senin (7/6/2021).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Senada, Menkeu Jerman Olaf Scholz menyambut baik kesepakatan G7 terkait dengan pajak minimum global. Menurutnya, komitmen tersebut merupakan kabar baik untuk keadilan pajak bagi perusahaan multinasional.

Selain itu, lanjutnya, kesepakatan G7 juga mempersempit ruang penghindaran pajak perusahaan multinasional ke negara suaka pajak. Menurutnya, setidaknya ada dua tujuan utama dari kesepakatan pajak minimum global.

Pertama, membuat perusahaan multinasional membayar lebih banyak pajak di tempat mereka beroperasi. Kedua, penerapan pajak minimum global untuk menghindari terjadinya perlombaan menurunkan tarif pajak perusahaan dalam menarik investasi.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

"Perusahaan tidak lagi berada dalam posisi mengelak dari kewajiban pajaknya dengan membukukan laba di negara-negara dengan pajak terendah," ujar Scholz.

Jika tidak ada aral melintang, kesepakatan G7 selanjutnya akan dibawa pada pertemuan Menkeu G20 di Italia pada Juli 2021. Pertemuan tersebut menjadi sarana memperluas kesepakatan meliputi Cina, Rusia dan Brasil.

Kesepakatan pajak minimum global mendapat respons positif dari perusahaan digital multinasional. Juru bicara Amazon menyambut baik kesepakatan G7 terkait dengan pajak minimum global 15%. Hal tersebut diharapkan menjadi solusi multilateral pajak ekonomi digital.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

"Kami percaya proses yang dipimpin OECD dalam menciptakan solusi multilateral akan membantu terciptanya stabilitas pada sistem pajak internasional dan kesepakatan G7 menandai langkah maju untuk mencapai tujuan ini," tuturnya seperti dilansir BBC. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inggris, tarif pajak minimum global, g7, amazon, OECD, ekonomi digital, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 23 Juni 2024 | 13:00 WIB
KOREA SELATAN

Pemerintah Korea Selatan Mulai Kurangi Besaran Diskon Pajak BBM

Minggu, 23 Juni 2024 | 09:30 WIB
SIPRUS

Redam Inflasi, Negara Ini Perpanjang Insentif PPN 0 Persen

Jum'at, 21 Juni 2024 | 17:21 WIB
PENERIMAAN PAJAK

DJP Kumpulkan Rp3,25 Triliun dari Pemungut PPN PMSE Hingga Mei 2024

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya