Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pengusaha Minta Kenaikan Tarif Cukai Minol Disetop Sementara

A+
A-
0
A+
A-
0
Pengusaha Minta Kenaikan Tarif Cukai Minol Disetop Sementara

Ilustrasi. (DDTCNews)

CANBERRA, DDTCNews – Produsen minuman beralkohol dan pemilik klub Australia mendesak pemerintah untuk menghentikan kenaikan cukai atas minuman beralkohol (minol) yang rutin naik 2 kali setiap tahun.

Kepala eksekutif Asosiasi Pembuat Bir Australia John Preston mengatakan penghentian kenaikan tarif cukai 6 bulanan akan menjadi stimulus yang cukup penting dalam memulihkan sektor usaha tersebut di Australia.

"Kami mendesak pemerintah menggunakan anggaran yang ada untuk menghentikan kenaikan cukai di masa depan atas bir, serta menerapkan langkah-langkah tambahan untuk mendukung sektor ini," katanya, dikutip Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Preston menghitung anggaran federal yang harus dikeluarkan ketika memberi insentif fiskal itu hanya AU$77 juta atau setara dengan Rp850 miliar. Dia berharap permintaan pelaku usaha dapat dipenuhi. Apalagi negara lain pun sudah mulai memberikan stimulus tersebut.

Untuk diketahui, tarif cukai alkohol untuk bir dan minuman beralkohol di Australia naik otomatis mengikuti inflasi setiap Februari dan Agustus. Kenaikan tarif cukai itu menambah penerimaan AU$5 miliar atau Rp55,2 triliun setiap tahun.

Preston menyebut warga Australia membayar cukai bir tertinggi keempat di dunia. Satu karton bir di Australia dijual seharga AU$52 atau setara dengan Rp574.000, Dari harga tersebut, sekitar 42% atau AU22,05 merupakan cukai yang disetorkan ke pemerintah.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Cukai atas bir per botol ukuran 1 liter senilai AU$2,26 atau 17 kali lebih mahal dibandingkan dengan Jerman senilai AU$0,13. Cukai Australia pun 15 kali lebih besar ketimbang Spanyol senilai AU$ 0,15 dan 7 kali lebih besar ketimbang AS sejumlah AU$0,31.

Menurut Preston, kebijakan lockdown menyebabkan pengusaha klub harus menutup usahanya selama berbulan-bulan sehingga memicu pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengusaha klub melaporkan penurunan omset 71% secara nasional antara Maret hingga Juni 2020.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Asosiasi Hotel Australia Stephen Ferguson menilai stimulus cukai diperlukan untuk memulihkan konsumsi masyarakat. Dengan menghentikan kenaikan tarif, pembuat minuman beralkohol lokal akan berkesempatan untuk terus berproduksi.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

"Ini tentang bagaimana cara mengurangi tekanan biaya hidup dan menjaga lapangan kerja. Warga Australia termasuk yang membayar tarif cukai tertinggi di dunia," tutur Ferguson seperti dilansir brisbanetimes.com.au.

Selaama ini, otoritas pajak Australia rutin menaikkan tarif cukai minuman beralkohol setiap 6 bulan sejak 35 tahun terakhir. Pada Februari lalu, pemerintah mengumumkan kenaikan tarif cukai minuman beralkohol sebesar 1,2%. (rig)

Baca Juga: Pengesahan RUU PPN PMSE Jadi Prioritas Parlemen Filipina

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : australia, cukai minuman beralkohol, kebijakan cukai, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya