Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Permohonan SKB PPh Atas Warisan Tak Kunjung Dijawab KPP, Harus Gimana?

A+
A-
21
A+
A-
21
Permohonan SKB PPh Atas Warisan Tak Kunjung Dijawab KPP, Harus Gimana?

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan karena warisan dikecualikan sebagai objek PPh. Pembebasan PPh ini juga berlaku terhadap pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang dihibahkan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat.

Namun, pengecualian dari PPh tersebut baru bisa terjadi apabila wajib pajak mendapatkan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dari KPP terdaftar.

"Permohonan untuk memperoleh SKB PPh ... diajukan tertulis oleh orang pribadi atau badan [atau ahli waris] yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan ke KPP tempatnya terdaftar atau bertempat tinggal," bunyi Pasal 4 Perdirjen Pajak PER-30/PJ/2009, dikutip pada Rabu (12/4/2023).

Baca Juga: Uang Bulanan Suami untuk Istri yang Statusnya Pisah Harta, Objek PPh?

Setelah permohonan SKB diajukan, KPP akan memberikan keputusan dalam jangka waktu paling lama 3 hari kerja sejak surat permohonan disampaikan secara lengkap. Namun, apabila dalam 3 hari KPP tidak kunjung memberikan keputusan maka permohonan dianggap dikabulkan.

"Kepala KPP harus menerbitkan SKB PPh paling lama 2 hari kerja terhitung berakhirnya jangka waktu [3 hari yang sebelumnya]," bungi PER-30/PJ/2009.

Tapi perlu dicatat, ada perubahan ketentuan jangka waktu penyelesaian pelayanan administrasi perpajakan sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Baca Juga: Apa Itu Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi?

Berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak KEP-178/PJ/2020, jangka waktu penyampaian keputusan atas SKB PPh diperpanjang menjadi 15 hari.

"Terhadap pelayanan administrasi perpajakan berdasarkan PMK, Perdirjen, dan/atau Surat Edaran (SE) Dirjen Pajak yang mengatur jangka waktu penyelesaian paling lama 1 hari atau paling lama 7 hari kerja, jangka waktunya diperpanjang menjadi paling lama 15 haru kerja ...," bunyi Bagian Kedua KEP-178/PJ/2020.

Dengan demikian, wajib pajak yang sempat mengajukan permohonan SKB PPh perlu menunggu lebih lama. Apabila dalam jangka waktu 3 hari kerja belum direspons, bukan berarti permohonan akan otomatis dikabulkan seperti yang termuat dalam PER-30/PJ/2009.

Baca Juga: WP Bisa Pakai Fotokopi SKB untuk Transaksi Lebih dari 1 Pemotong Pajak

"Jangka waktu penyelesaiannya diperpanjang menjadi paling laman 15 hari sejak permohonan diterima lengkap," cuit contact center DJP saat menjawab pertanyaan netizen.

Meski dibuat guna merespons situasi pandemi Covid-19, peraturan mengenai perpanjangan penyelesaian pelayanan administrasi pajak ini masih berlaku sampai saat ini.

Penjelasan DJP di atas menjawab pertanyaan netizen yang mengeluhkan surat permohonan SKB PPh atas warisan miliknya tak kunjung direspons oleh KPP. Wajib pajak tersebut menyampaikan surat permohonan secara lengkap tertanggal 5 April 2023. Namun, hingga 12 April 2023 pihak KPP belum memberikan persetujuan.

Baca Juga: WP Meninggal Punya Warisan Belum Terbagi, Perlu Padankan NIK-NPWP?

Ingat, permohonan SKB PPh perlu disampaikan dengan dilampiri dengan surat pernyataan pembagian waris. (sap)


Baca Juga: Apa Beda Hibah dan Warisan?

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Surat Keterangan Bebas, SKB PPh, warisan, hibah, PER-30/PJ/2009, KEP-178/PJ/2020

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 04 April 2024 | 09:39 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Bisakah Orang Tua Mewariskan Harta Saat Masih Hidup Agar Bebas Pajak?

Sabtu, 30 Maret 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Berstatus Pisah Harta, Harta Hibah Suami ke Istri Tetap Bebas Pajak?

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:00 WIB
KAMUS PAJAK

Update 2024: Apa Itu Subjek Pajak Dalam Negeri?

berita pilihan

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:30 WIB
UU KUP

Fungsi SPT bagi Wajib Pajak, PKP dan Pemotong Sesuai UU KUP

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:00 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Selasa Besok, KY Gelar Seleksi Wawancara Calon Hakim Agung Pajak

Minggu, 07 Juli 2024 | 13:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terima Dana Sponsorship Kena Pajak Penghasilan? Begini Ketentuannya

Minggu, 07 Juli 2024 | 12:00 WIB
KABUPATEN JEMBER

Ada Kenaikan NJOP, Target Penerimaan PBB-P2 Tahun Ini Tidak Berubah

Minggu, 07 Juli 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Pelaku Usaha Kesehatan Perlu Didorong Manfaatkan Supertax Deduction

Minggu, 07 Juli 2024 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Penggunaan Layanan Pajak dengan NIK, NPWP 16 Digit, dan NITKU

Minggu, 07 Juli 2024 | 10:30 WIB
KANWIL DJP JAWA TENGAH II

Tagih Tunggakan Pajak, Juru Sita Blokir Rekening Milik 157 WP

Minggu, 07 Juli 2024 | 09:30 WIB
AUSTRALIA

Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Minggu, 07 Juli 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

Anggota DPR Usulkan Perguruan Tinggi Swasta Bebas Pungutan PBB