Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Simak! DJBC Rilis Aturan Soal Tata Cara Penetapan Tarif Cukai MMEA

A+
A-
7
A+
A-
7
Simak! DJBC Rilis Aturan Soal Tata Cara Penetapan Tarif Cukai MMEA

Laman muka dokumen PER-1/BC/2024.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) menerbitkan Perdirjen Nomor PER-1/BC/2024 mengenai tata cara penetapan tarif cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA).

PER-1/BC/2024 dirilis sebagai pelaksana PMK 160/2023 yang mengubah ketentuan mengenai tarif cukai etil alkohol, MMEA, dan konsentrat yang mengandung etil alkohol. Perubahan tersebut dilakukan untuk lebih memberikan kepastian hukum.

"Untuk lebih memberikan kepastian hukum, meningkatkan pelayanan, dan tertib administrasi, perlu melakukan penyempurnaan terhadap ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan tarif cukai minuman yang mengandung etil alkohol," bunyi salah satu pertimbangan PER-1/BC/2024, dikutip pada Selasa (16/1/2024).

Baca Juga: Pengaturan Tarif Cukai Rokok secara Multiyears Bakal Dilanjutkan

PER-1/BC/2024 menyatakan tarif cukai MMEA ditetapkan dengan menggunakan jumlah dalam rupiah untuk setiap satuan MMEA. Besaran tarif cukai MMEA didasarkan pada kandungan etil alkohol (EA) dan satuan volume MMEA yang dihitung dalam satuan liter.

MMEA dapat berasal dari produksi dalam negeri atau berasal dari luar negeri atau impor. Sebagaimana ditetapkan dalam PMK 160/2023, MMEA golongan A (kadar EA sampai dengan 5%) baik produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri/impor dikenakan tarif cukai Rp16.500 per liter.

Kemudian, MMEA golongan B (kadar EA lebih dari 5% sampai dengan 20%) produksi dalam negeri dikenakan tarif cukai Rp42.500 per liter. Lalu, MMEA golongan B produksi luar negeri/impor dikenakan tarif cukai Rp53.000 per liter.

Baca Juga: Kemenkeu Bakal Persempit Disparitas Antarlapisan Tarif Cukai Rokok

Terakhir, MMEA golongan C (kadar EA lebih dari 20% sampai dengan 55%) produksi dalam negeri dikenakan tarif cukai Rp101.000 per liter. Adapun MMEA golongan C produksi luar negeri/impor dikenakan tarif cukai Rp152.000 per liter.

Pasal 5 PER-1/BC/2024 menjelaskan kepala kantor akan menetapkan tarif cukai MMEA dengan menerbitkan keputusan mengenai penetapan tarif cukai MMEA. Penetapan tarif cukai MMEA ini didasarkan atas golongan, isi per kemasan, dan merek yang diproduksi atau diimpor.

Keputusan kepala kantor dapat memuat lebih dari satu sekuens merek. Keputusan mengenai penetapan tarif cukai MMEA tersebut terdiri atas penetapan tarif cukai MMEA, dalam hal pengusaha pabrik atau importir akan memproduksi atau mengimpor MMEA; atau penetapan kembali tarif cukai MMEA, dalam hal terdapat perubahan kebijakan tentang tarif cukai MMEA.

Baca Juga: Soal Kebijakan Tarif Cukai Rokok 2025, BKF: Sedang Kami Konsolidasikan

"Penetapan tarif cukai MMEA ... bertujuan untuk menjalankan peraturan menteri yang mengatur mengenai tarif cukai EA, MMEA, dan konsentrat yang mengandung etil alkohol yang sifatnya administratif fiskal dan bukan merupakan pelindungan kepemilikan atas suatu merek," bunyi Pasal 6 PER-1/BC/2024.

Untuk mendapatkan penetapan tarif cukai MMEA, pengusaha pabrik/importir harus mengajukan permohonan kepada kepala kantor sebelum memproduksi atau mengimpor MMEA. Permohonan dibuat dengan melampirkan contoh etiket/label kemasan penjualan eceran dan hasil uji kadar EA yang menunjukan bahwa kadar EA dalam MMEA yang diuji berada pada rentang golongan tarif cukai yang sama dengan kadar EA dalam permohonan dan dalam etiket/label kemasan penjualan eceran.

Permohonan penetapan tarif cukai MMEA ini disampaikan dalam bentuk data elektronik atau tulisan di atas formulir. Nantinya, kepala kantor akan menyetujui atau menolak permohonan penetapan tarif cukai dalam jangka waktu paling lama 3 hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.

Baca Juga: Usaha Masih Rentan, Maskapai Penerbangan Minta Lagi Diskon Cukai Avtur

Peraturan ini turut mengatur soal penetapan kembali tarif cukai MMEA dalam hal terjadi perubahan kebijakan besaran tarif cukai MMEA dari PMK. Kepala kantor akan menetapkan kembali tarif cukai MMEA tanpa didahului permohonan dari pengusaha pabrik/importir.

Guna memastikan kesesuaian antara kadar EA dalam MMEA yang diproduksi atau yang diimpor dan golongan MMEA yang ditetapkan dalam keputusan penetapan tarif cukai MMEA, dilakukan pengujian kadar EA dalam MMEA milik pengusaha pabrik/importir secara berkala berdasarkan manajemen risiko. Pengujian ini dilakukan oleh direktur teknis dan fasilitas cukai.

Di sisi lain, kepala kantor dapat mencabut keputusan mengenai penetapan tarif cukai MMEA dengan menerbitkan keputusan pencabutan penetapan tarif cukai MMEA.

Baca Juga: Vietnam Berencana Naikkan Pajak Minuman Beralkohol Hingga 100 Persen

Kepala kantor menerbitkan keputusan pencabutan penetapan tarif cukai MMEA dalam hal pengusaha pabrik/importir mengajukan permohonan pencabutan; pengusaha pabrik/importir melanggar ketentuan perdagangan barang kena cukai; nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC) pengusaha pabrik/importir dicabut berdasarkan alasan yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau terdapat keputusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atas terjadinya persengketaan merek.

"Pengusaha pabrik/importir yang memproduksi atau mengimpor MMEA yang tidak memiliki penetapan tarif cukai dikenakan penurunan nilai profil risiko pengusaha pabrik/importir," bunyi Pasal 12 PER-1/BC/2024.

Pada saat PER-1/BC/2024 berlaku, PER-26/BC/2018 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. PER-1/BC/2024 mulai berlaku pada tanggal ditetapkan 3 Januari 2024. (sap)

Baca Juga: Petani Cengkih Perlu Dapat Manfaat dari DBH CHT, Kemenkeu Ungkap Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : cukai minuman beralkohol, cukai MMEA, minuman beralkohol, minuman keras, miras, tarif cukai

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 16 Februari 2024 | 18:07 WIB
BEA CUKAI MALANG

Lagi, Bea Cukai Amankan Rokok dan Miras Ilegal dari Jasa Ekspedisi

Kamis, 15 Februari 2024 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

Penjual Eceran Minuman Beralkohol Wajib Punya NPPBKC, Begini Aturannya

Selasa, 06 Februari 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

DJBC: Relaksasi Pelunasan Pita Cukai 90 Hari Tak Pengaruhi Penerimaan

Minggu, 14 Januari 2024 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS CUKAI

Tarif Cukai Etil Alkohol dan Minuman Beralkohol Terbaru

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya