Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Soal Perkembangan Ekonomi Makro, Ini Kata Darmin

A+
A-
0
A+
A-
0
Soal Perkembangan Ekonomi Makro, Ini Kata Darmin

JAKARTA, DDTCNews – Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perekonomian global bergerak membaik, tapi bukan pula berarti sebagai indikasi yang akan berkelanjutan. Pemerintah melihat dampaknya akan cukup positif bagi kondisi perekonomian nasional.

"IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,4% menjadi 3,5%, dan volume perdagangan dunia dari 3,7% menjadi 3,8%. Nah, hal ini menjadi lebih penting untuk Indonesia, karena kita akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari hal itu," ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (6/7).

Darmin menyontohkan pertumbuhan ekonomi Jepang, Amerika Serikat dan Eropa pada kuartal 1 (Q1) 2017 lebih baik dibanding dengan Q1 2016. "Tidak berarti semua sudah membaik karena pencapaian Korsel tidak lebih baik," tuturnya.

Baca Juga: Jaga Kredibilitas, Indonesia Perlu Pertahankan Batas Defisit 3% PDB

Begitu juga di negara-negara berkembang, seperti Cina, Thailand, dan Malaysia juga membaik, termasuk Indonesia yang pada Q1 2017 lebih baik dibanding Q1 2016. "Tapi Filipina dan India tidak begitu, mereka malah sedikit lebih rendah," jelasnya.

Kendati demikian, Darmin mengakui masih ada yang harus dihadapi oleh Indonesia seperti kebijakan proteksionis, perekonomian Cina, rebalancing yang belum selesai, isu geopolitik di Timut Tengah, hingga harga minyak dunia yang juga bergerak volatile.

"Setahun terakhir terlihat perbaikan cukup positif dan tentu saja pertumbuhan total terjadi pada perdagangan. Kenaikan harga komoditas ini ikut mendorong perdagangan Internasional, sehingga memberi stimulus bagu perekonomian global," katanya.

Baca Juga: BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan sebesar 6,25 Persen

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi nasional pada Q1 tahun 2017 mencapai 5,01% yang lebih tinggi dibanding dengan Q1 tahun 2016 dan 2015. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia bertumpu pada konsumsi RT, pengeluaran pemerintah, investasi, dan ekspor impor.

"Tapi di Q1 semuanya mulai positif. Dilihat dari dua Q sebelumnya, baik perdagangan ataupun konsumsi pemerintah masih negatif, sekarang semua positif tetapi tidak cukup besar. Ini perlu dicatat, untuk pertama kalinya pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi motor penggerak. Karena yang tadinya itu pincang karena ekspor dan impornya terus negatif selama beberapa tahun belakangan ini," pungkasnya. (Amu)

Baca Juga: Ekonomi Global Melambat, Kemenkeu Waspadai Dampaknya ke Kinerja Ekspor

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : ekonomi makro, ekonomi global, ekonomi ri

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 19 Oktober 2022 | 11:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

2023 Berisiko, Sri Mulyani Ungkap Bahaya Jika Defisit APBN Masih Lebar

Selasa, 18 Oktober 2022 | 18:30 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Ekonomi Global Melambat, Indonesia Bakal Diversifikasi Tujuan Ekspor

Kamis, 13 Oktober 2022 | 10:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Badai Sudah Datang, Jokowi Minta Menterinya Kerja Lebih Detail

Rabu, 12 Oktober 2022 | 14:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada 28 Negara Antre Jadi Pasien IMF, Luhut: Kita Masih Jauh

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya