Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tekan Utang, Macron-Draghi Dorong Reformasi Fiskal Uni Eropa

A+
A-
0
A+
A-
0
Tekan Utang, Macron-Draghi Dorong Reformasi Fiskal Uni Eropa

Ilustrasi.

PARIS, DDTCNews - Prancis dan Italia mendorong Uni Eropa melakukan reformasi fiskal guna memangkas tingkat utang.

Dalam opini yang disampaikan secara bersama, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi menilai kebijakan fiskal harus dirancang sedemikian rupa agar tantangan pandemi dapat direspons tanpa perlu meningkatkan tarif pajak dan memangkas belanja.

Kedua pemimpin pemerintahan tersebut mendorong Uni Eropa untuk menciptakan dan mengimplementasikan reformasi struktural yang terkoordinasi untuk mengurangi utang tanpa mengorbankan belanja yang bersifat strategis seperti riset, infrastruktur, dan pertahanan.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

"Tak dimungkiri, kita harus menurunkan tingkat utang pemerintah. Namun, kita tidak bisa melakukan hal tersebut melalui kenaikan pajak atau pemangkasan belanja sosial," tulis Macron dan Draghi dalam opininya pada Financial Times, dikutip Selasa (4/1/2022).

Menurut mereka penyesuaian kebijakan fiskal tidak boleh mengorbankan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan kerangka kebijakan yang kredibel dan mampu mewujudkan sistem fiskal berkelanjutan bagi Eropa.

Macron dan Draghi menambahkan, ketentuan fiskal Uni eropa seharusnya dapat mengakomodasi kebijakan belanja yang fleksibel, penghormatan terhadap kedaulatan masing-masing negara, dan penggunaan utang yang memprioritaskan pembiayaan atas kebutuhan jangka panjang.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Saat ini, menurut kedua tokoh, ketentuan fiskal Uni Eropa sudah terlampau rumit dan seharusnya sudah dirombak sejak sebelum pandemi Covid-19.

"Ketentuan fiskal telah menghambat kinerja pemerintah dalam krisis dan telah gagal dalam memprioritaskan belanja jangka panjang dan kedaulatan yurisdiksi," tulis Macron dan Draghi.

Sebagai catatan, opini bersama oleh Macron dan Draghi ditulis setelah Komisi Uni Eropa mempublikasikan 3 rancangan kebijakan untuk mendorong peningkatan penerimaan, yakni skema pembagian penerimaan dari emissions trading system (ETS) se-Uni Eropa, carbon border tax, dan adopsi pajak minimum global dengan tarif 15%.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Ketiga kebijakan ini diharapkan mulai diimplementasikan pada 2026 dan diekspektasikan akan menghasilkan tambahan penerimaan kurang lebih senilai EUR17 miliar. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, reformasi pajak, reformasi fiskal, Uni Eropa, Prancis, Italia

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya