Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Bill Gates: Robot Pun Harus Dikenakan Pajak

A+
A-
0
A+
A-
0
 Bill Gates: Robot Pun Harus Dikenakan Pajak
Bill Gates.

WASHINGTON, D.C., DDTCNews – “Robot memiliki setidaknya satu keuntungan yang tidak adil bagi pekerja manusia: mereka tidak membayar pajak penghasilan.” Ungkapan tersebut disampaikan oleh Bill Gates pendiri Microsoft yang juga merupakan salah satu orang terkaya di dunia.

Bill Gates mengatakan penggunaan teknologi robot yang kian canggih nantinya akan menggantikan peran pekerja manusia di masa depan. Oleh karenanya, dia menyarankan agar diberlakukan pajak atas robot.

Menurutnya penggunaan robot akan mengakibatkan hilangnya pajak dari perusahaan atas karyawannya sekitar US$50 ribu (Rp666 juta) per tahun. Padahal, dana pajak yang dikumpulkan memungkinkan penyediaan berbagai layanan sosial.

Baca Juga: Mengupas Tantangan Pajak Akibat Mobilitas Individu di Era Digital

“Selain mengakibatkan kesulitan individu untuk mendapatkan pekerjaan, konsekuensi lain yang menjadi pertimbangan dari penggunaan robot yaitu berkurangnya penerimaan pajak,” ungkapnya dalam sebuah wawancara, Sabtu (18/2).

Bill Gates juga menyarankan agar pemerintah membebankan pajak lebih pada perusahaan yang mendapatkan banyak keuntungan berkat penggunaan robot yang menggantikan pekerjaan manusia. Di Amerika Serikat sendiri tercatat setidaknya ada 80 juta pekerjaan yang berisiko digantikan oleh robot.

“Saat ini, katakanlah pekerja manusia diupah US$50 ribu (Rp666 juta) di sebuah pabrik. Upah tersebut sudah dikenai pajak dan Anda pun mendapat penghasilan yang dipotong pajak, pajak keamanan sosial dan pajak lainnya. Jika robot melakukan hal yang sama, saya pikir robot pun harus dikenai pajak yang sama,” pungkasnya seperti dikutip dalam Financial Times.

Baca Juga: 'Sesungguhnya Saya Mendukung Kenaikan Pajak, Tapi Jangan Berlebihan'

Bill Gates bukan satu-satunya orang yang menyarankan kewajiban pajak bagi robot. Di Eropa, telah dibuat Rancangan Undang-Undang yang akan mengharuskan robot terdaftar dalam pemerintahan sehingga nantinya akan dimintai kompensasi atas kerugian pada pekerja manusia yang disebabkan oleh robot, termasuk kehilangan pekerjaan. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : berita pajak internasional, bill gates, pajak robot

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 19 Februari 2019 | 11:06 WIB
CHINA

Insentif Pajak Penggunaan Lahan Dirilis

Rabu, 13 Februari 2019 | 10:46 WIB
AMERIKA SERIKAT

Soal Pajak Orang Super Kaya, Ini Kata Bill Gates

Selasa, 12 Februari 2019 | 13:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Anggota Parlemen Chicago Bakal Ajukan Pajak Robot

Jum'at, 08 Februari 2019 | 11:13 WIB
PRANCIS

OECD Rilis Catatan Kebijakan Pajak Ekonomi Digital

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya