Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

3 KEK Ini Diresmikan, Investasi Ditarget Rp110 Triliun

A+
A-
1
A+
A-
1
3 KEK Ini Diresmikan, Investasi Ditarget Rp110 Triliun

Peresmian tiga KEK di Kawasan Timur Indonesia. (foto: Humas Pemprov Sulut)

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo meresmikan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berada di Kawasan Timur Indonesia. Tiga KEK ini ditargetkan dapat menarik penanaman modal senilai Rp110 triliun.

Ketiga KEK ini adalah KEK Bitung di Sulawesi Utara, KEK Morotai di Maluku Utara, dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kalimantan Timur. Peresmian dilakukan pada Senin (1/4/2019) di Manado, Sulawesi Utara.

“Kita berharap dengan adanya KEK, industri pengolahan dan industri lainnya bisa berkembang di dalam negeri sehingga kita tidak lagi sekedar mengekspor bahan mentah, melainkan produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Selain itu, lapangan pekerjaan juga diharapkan terbuka seluas-luasnya,” jelasnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian, Selasa (2/4/2019).

Baca Juga: Ada 2 Kawasan Berfasilitas, Investasi Asing Bakal Ramai Masuk ke Batam

KEK Bitung memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, industri farmasi, dan logistik. Dibangun di area seluas 534 hektare, KEK Bitung ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp35,2 triliun dan mampu menyerap hingga 34.710 tenaga kerja.

KEK Bitung telah mendatangkan beberapa investor dengan total komitmen investasi senilai Rp3,8 triliun. KEK ini diproyeksi memberikan efek terhadap perekonomian nasional dengan peningkatan output sebesar Rp92,1 triliun pada 2025.

“Proyek Strategis Nasional yang mendukung keberlangsungan KEK Bitung diantaranya adalah Pelabuhan Hub Internasional Bitung dan Jalan Tol Manado–Bitung,” ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Nasional KEK.

Baca Juga: Jelang Musim Kering, Pemerintah Mulai Pemasangan Pompa

Selanjutnya, KEK Morotai dibangun di area seluas 1.101,76 hektare dengan kegiatan utama industri pengolahan perikanan, pariwisata, dan logistik. KEK Morotai ditargetkan dapat menarik investasi senilai Rp37,24 triliun serta menyerap 30.000 tenaga kerja.

Hingga saat ini, KEK Morotai telah mendapatkan komitmen investasi sebesar Rp455 miliar. KEK tersebut diproyeksikan mampu berkontribusi pada perekonomian nasional melalui peningkatan output sebesar Rp1,452 triliun pada 2025.

Sementara, KEK MBTK memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa sawit, industri energi, dan logistik. Dibangun di area seluas 557,34 hektare, KEK MBTK ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp37,71 triliun.

Baca Juga: Apa Itu Dewan Nasional KEK?

KEK MBTK telah menarik beberapa investor dengan total komitmen investasi senilai Rp995 miliar. Aktivitas ekonomi diharapkan bisa naik sehingga ada penyerapan tenaga kerja paling tidak sebesar 55.700 tenaga kerja. KEK MBTK diproyeksikan berkontribusi pada produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Kutai Timur senilai Rp4,67 triliun pada 2025. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : KEK, Bitung, Morotai, MBTK, Joko Widodo, Darmin Nasution

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 16 Maret 2024 | 15:00 WIB
REFORMASI BIROKRASI

Surat Edaran Disiapkan, ASN Diminta Laporkan Harta dan SPT Tahunan

Selasa, 27 Februari 2024 | 18:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

IRS Ungkap Orang-Orang Kaya Tak Bayar Pajak 150 Miliar Dolar AS

Senin, 19 Februari 2024 | 10:15 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

BPS Prediksi Produksi Beras Turun, Pemerintah Perlu Siapkan Strategi

Kamis, 15 Februari 2024 | 13:45 WIB
KONSULTASI PAJAK

Ajukan Fasilitas Tax Holiday di KEK, Perlu Lampirkan SKF?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya