Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Harga Berangsur Turun, BPS Sebut Windfall Komoditas Segera Berakhir

A+
A-
0
A+
A-
0
Harga Berangsur Turun, BPS Sebut Windfall Komoditas Segera Berakhir

Pekerja menurunkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari atas mobil di Desa Lemo - Lemo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Sabtu (2/7/2022). ANTARA FOTO/Akbar Tado/rwa.
 

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mulai terjadi tren penurunan harga berbagai komoditas unggulan Indonesia.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan penurunan harga tersebut di antaranya terjadi pada minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan feronikel. Menurutnya, penurunan harga tersebut menandakan windfall yang dinikmati Indonesia pada tahun ini akan segera berakhir.

"Penurunan harga komoditas unggulan ekspor utama kita seperti CPO, barangkali memang menjadi perhatian kita sebagai tanda berakhirnya windfall harga komoditas," katanya, Senin (15/8/2022).

Baca Juga: Ada Sistem INSW, Interaksi Pelaku Usaha dan Petugas Jadi Sederhana

Setianto mengatakan ekspor Indonesia tumbuh impresif pada sepanjang Januari-Juli 2022, yakni mencapai 36,36%. Kondisi itu lebih didorong oleh peningkatan harga komoditas ekspor, khususnya pada komoditas utama Indonesia.

Dia menilai kinerja ekspor yang positif tersebut tidak disertai dengan peningkatan volume yang signifikan. Oleh karena itu, nilai ekspor akan otomatis melambat ketika harga berbagai komoditas utama Indonesia mulai menurun.

Misalnya pada CPO, Setianto memaparkan harganya mulai turun dari US$1,062,99 per metrik ton pada Januari 2022 ke level US$1.056,6 per metrik ton pada Juli 2022. Sedangkan soal volume ekspornya, pada Juli 2022 tercatat sebanyak 2,2 juta metrik ton.

Baca Juga: Realisasi Insentif Kepabeanan Rp13,8 Triliun, Begini Dampak ke Ekonomi

"Windfall dapat berakhir jika harga komoditas ini kembali kepada kondisi normal karena volume ekspor komoditas utama kita cenderung stagnan," ujarnya.

Sejak Juni 2022, pemerintah mengadakan percepatan ekspor atau flush out atas CPO dan produk turunannya. Langkah itu ditempuh untuk meningkatkan harga TBS kelapa sawit di tingkat petani.

Ketika program flush out diumumkan, pemerintah menurunkan tarif pungutan ekspor terhadap 19 dari 26 jenis produk CPO. Namun khusus pada 15 Juli hingga 31 Agustus 2022, pemerintah memutuskan mengenakan tarif pungutan ekspor CPO beserta semua produk turunannya sebesar US$0. (sap)

Baca Juga: Ongkos Produksi Naik, Malaysia Kaji Ulang Windfall Tax Kelapa Sawit

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : CPO, ekspor, minyak kelapa sawit, bea keluar, minyak mentah, BPS

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 11 Juni 2024 | 14:30 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dwelling Time RI Masih Tinggi, Bea Cukai Beri Penjelasan

Jum'at, 07 Juni 2024 | 16:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Meski Pengangguran Turun, BPS Catat Mayoritas Pekerja Masih Informal

Jum'at, 07 Juni 2024 | 15:06 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Baru Barang Ekspor yang Kena Bea Keluar, Download di Sini

Kamis, 06 Juni 2024 | 18:35 WIB
TIPS KEPABEANAN

Cara Cek Barang Kena Lartas atau Tidak

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya