Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Harga Gas Naik akibat Perang, Negara Ini Pangkas Tarif PPN Jadi 7%

A+
A-
1
A+
A-
1
Harga Gas Naik akibat Perang, Negara Ini Pangkas Tarif PPN Jadi 7%

Katedral Cologne terang benderang sebelum lampunya dimatikan pada jam 11 amalam untuk menghemat energi akibat invasi Rusia ke Ukraina, di Cologne, Jerman, Selasa (9/8/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Thilo Schmuelgen/aww/djo

BERLIN, DDTCNews - Pemerintah Jerman memutuskan untuk menurunkan tarif PPN atas penyerahan gas dari 19% menjadi 7%. Kebijakan ini berlaku hingga Maret 2024.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan penurunan tarif PPN diharapkan dapat menurunkan beban tarif listrik yang ditanggung oleh pelanggan listrik.

"Penurunan tarif pajak adalah untuk memastikan negara tetap bertahan di tengah krisis," ujar Scholz, dikutip Senin (22/8/2022).

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Pada awalnya, Jerman berencana untuk memberikan pembebasan PPN atas gas. Namun, rencana tersebut tidak mendapatkan persetujuan dari Uni Eropa. Sebagai negara anggota Uni Eropa, Jerman memerlukan persetujuan dari Uni Eropa sebelum memberikan fasilitas pembebasan PPN.

Dengan demikian, satu-satunya opsi yang dimiliki oleh Jerman adalah menurunkan tarif PPN atas gas sejalan dengan sistem PPN multitarif yang berlaku di negara tersebut.

Selama ini, tarif PPN sebesar 7% hanya dikenakan atas barang-barang yang dipandang esensial serta barang dan jasa yang dipandang memiliki nilai kultural. Barang yang dimaksud contohnya adalah bahan makanan, tiket transportasi umum, buku, majalah, serta tiket teater dan museum.

Baca Juga: Ada WK Migas Nganggur, Kontraktor Punya 2 Opsi: Garap atau Kembalikan

Selain memangkas tarif PPN, Jerman sedang berusaha untuk memenuhi cadangan gasnya menjelang musim dingin pada akhir tahun.

Menteri Ekonomi dan Energi Robert Habeck mengatakan pemerintah berencana memenuhi cadangan gas hingga 95% dari kapasitas pada 1 November. Saat ini, cadangan gas sudah mencapai 75% dari kapasitas. (sap)

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, PPN, BBM, gas, Jerman, Rusia, Ukraina, perang

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Selasa, 02 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA POSO

Wah! Masih Banyak PKP Salah Input Kode Akun Pajak dan Jenis Setoran

Selasa, 02 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

RI Targetkan 15 Proyek Carbon Capture and Storage Beroperasi di 2030

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya