Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Inflasi Pangan Masih Harus Diturunkan Lagi, Pemerintah Lakukan Ini

A+
A-
0
A+
A-
0
Inflasi Pangan Masih Harus Diturunkan Lagi, Pemerintah Lakukan Ini

Warga antre membeli telur ayam murah saat operasi pasar di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (26/8/2022). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
 

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memandang inflasi harga pangan, khususnya yang termasuk dalam komponen harga pangan bergejolak atau volatile food, masih perlu diturunkan.

Guna menurunkan harga pangan, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah pusat telah mengirimkan surat kepada gubernur seluruh provinsi untuk memperkuat tim pengendali inflasi daerah (TPID) di wilayahnya masing-masing.

"Kami telah mengirimkan surat ke seluruh gubernur untuk memperkuat TPID, TPID ini perlu menjaga stabilitas harga pangan," ujar Airlangga, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Airlangga mengatakan diperlukan kerja sama antara daerah yang mengalami surplus dan defisit bahan pangan guna menjaga stabilitas suplai. Pemda juga perlu memberikan subsidi biaya pengangkutan guna memperlancar distribusi.

Selanjutnya, belanja tidak terduga (BTT) pada APBD setiap pemda perlu digunakan untuk mengendalikan inflasi sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

Harapannya, langkah-langkah ini dapat menurunkan inflasi di beberapa daerah menjadi lebih rendah dari 5%. Menurut Airlangga, saat ini masih terdapat 66 kabupaten/kota dan 27 provinsi yang inflasinya lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Baca Juga: Asumsi Makro APBN 2025 Disepakati, Ekonomi Diproyeksi Tumbuh 5,1-5,5%

Untuk diketahui, inflasi komponen volatile food memang tercatat mengalami penurunan dari 11,47% pada Juli 2022 menjadi 8,93% pada Agustus 2022.

Beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras.

Meski demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras dan telur ayam ras mulai merangkak naik. BPS memandang kenaikan harga beras dan telur ayam ras perlu diantisipasi mengingat kedua komoditas tersebut berperan besar terhadap inflasi. (sap)

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inflasi, deflasi, volatile food, minyak goreng, BPS

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 06 Mei 2024 | 09:15 WIB
KOMODITAS PANGAN

Produksi Beras Capai Puncaknya pada April, Harga Terus Turun

Jum'at, 03 Mei 2024 | 10:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Begini Proyeksi OECD soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 dan 2025

Kamis, 02 Mei 2024 | 12:00 WIB
INFLASI TAHUNAN

Inflasi Turun Jadi 3 Persen pada April 2024, Ini Kata BPS

Selasa, 30 April 2024 | 17:30 WIB
PRANCIS

Inflasi Bikin Beban PPh Pegawai di Negara-Negara OECD Meningkat

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya