Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Inflasi Turun Jadi 3 Persen pada April 2024, Ini Kata BPS

A+
A-
1
A+
A-
1
Inflasi Turun Jadi 3 Persen pada April 2024, Ini Kata BPS

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat memberikan paparan kinerja inflasi April 2024.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada April 2024 mencapai 3%, lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya sebesar 4,33%.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran dengan andil terbesar untuk inflasi tahunan pada April 2024.

"Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini antara lain beras, daging ayam ras, bawang merah, tomat, dan sigaret kretek mesin," katanya, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga: DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Pada momentum Lebaran yang lalu, lanjut Amalia, inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat 7,04% dan memberikan andil sebesar 1,98% terhadap inflasi umum.

Berdasarkan komponennya, komponen inti mengalami kenaikan karena terjadi inflasi 1,82% dengan andil terhadap inflasi 1,17%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi inti di antaranya emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, biaya kontrak rumah, dan biaya sewa rumah.

Untuk komponen harga diatur pemerintah, inflasinya mencapai 1,54% dengan andil terbesar yaitu 0,3%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tersebut antara lain sigaret kretek mesin (SKM), rokok kretek tangan (SKT), dan sigaret putih mesin (SPM).

Baca Juga: Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Sementara itu, untuk komponen harga bergejolak, terjadi inflasi sebesar 9,63% dengan andil 1,53%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain beras, daging ayam ras, tomat, bawang putih, cabai merah, dan telur ayam ras.

Dia menyebut seluruh provinsi di Indonesia tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 4,65% dan inflasi terendah di Papua sebesar 1,78%.

Amalia menambahkan inflasi bulanan pada April 2024 sebesar 0,25%, lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya mencapai yang 0,52%. Dalam paparannya, dia juga turut menyampaikan tinjauan khusus perkembangan inflasi bulanan selama Lebaran.

Baca Juga: Ongkos Produksi Naik, Malaysia Kaji Ulang Windfall Tax Kelapa Sawit

Menurutnya, inflasi pada April 2024 yang bertepatan dengan momen Lebaran memang lebih rendah jika dibandingkan dengan Maret 2024 yang bertepatan dengan bulan puasa.

Inflasi tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Lebaran pada 3 tahun sebelumnya, yaitu April 2023, Mei 2022, dan Mei 2021, tetapi lebih tinggi dari Lebaran Mei 2020.

"Komponen atau kelompok yang memberikan andil inflasi terbesar pada April 2024 adalah kelompok transportasi, yaitu sebesar 0,12%, lebih tinggi dibandingkan andilnya pada bulan lalu yang hanya 0,01%," ujar Amalia. (rig)

Baca Juga: Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inflasi tahunan, indikator ekonomi, ekonomi, badan pusat statistik, BPS, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 01 Juli 2024 | 11:34 WIB
PERTUMBUHAN EKONOMI

Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

Senin, 01 Juli 2024 | 09:56 WIB
PER-6/PJ/2024

DJP Terbitkan Perdirjen soal Penahapan Implementasi NIK sebagai NPWP

Senin, 01 Juli 2024 | 09:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

DJP: Aplikasi e-Bupot 21/26 dan Unifikasi Masih Layani NPWP 15 Digit

Senin, 01 Juli 2024 | 09:00 WIB
APBN 2024

Akhir Mei 2024, Posisi Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 Triliun

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:00 WIB
APBN 2024

DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:47 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:30 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP, TAM Disebut Punya 4 Manfaat Ini bagi Wajib Pajak