Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Infrastruktur Fisik dan Sosial Masih Timpang, 3 Cawapres Bilang Begini

A+
A-
2
A+
A-
2
Infrastruktur Fisik dan Sosial Masih Timpang, 3 Cawapres Bilang Begini

Warga menyaksikan debat cawapres melalui televisi sambil menikmati santap malam di sebuah warung, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Debat cawapres dikuti cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dengan tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan. ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Debat calon wakil presiden (cawapres) yang digelar pada hari ini, Jumat (22/12/2023), turut membahas soal pembangunan infrastruktur.

Pada segmen ketiga, moderator Liviana Cherlisa mengungkapkan belanja untuk infrastruktur sosial seperti sanitasi dan air bersih masih rendah. Sebaliknya, belanja infrastruktur proyek strategis nasional (PSN) dalam 5 tahun mencapai Rp2.385 triliun.

"Pertanyaannya, bagaimana strategi paslon untuk memastikan penyediaan infrastruktur sosial tanpa membebani keuangan daerah?" kata Liviana membacakan pertanyaan yang sudah disusun panelis.

Baca Juga: Makan Siang Gratis Butuh Rp71 Triliun, DPR Pastikan Tak Bebani Fiskal

Menjawab pertanyaan tersebut, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan masalah sanitasi dan air bersih memiliki keterkaitan dengan masalah stunting. Menurut Gibran, penyelesaian masalah sanitasi dan air bersih memerlukan keterlibatan banyak pihak.

"Misalnya apa yang sudah saya lakukan di Solo. Kita membangun IPAL komunal di perumahan padat penduduk. Ini penting sekali. Untuk kebutuhan air bersih, kita bekerja sama dengan kabupaten sekitar seperti Wonogiri dan Klaten untuk mendapatkan air bersih," ujar Gibran.

Masalah sanitasi dan air bersih dianggap perlu segera diselesaikan guna mendukung terciptanya generasi Indonesia Emas yang sehat dan cerdas. Oleh karena itu, masalah sanitasi, air bersih, dan stunting perlu ditangani secara paralel.

Baca Juga: Pembentukan BPN Harus Didasarkan pada Kepentingan Publik

"Kalau kita mengintervensi masalah stunting, kita harus mengintervensi tempat tinggalnya juga. Kita tidak bisa hanya memberikan gizi tambahan kepada ibu hamil, tetapi tidak menyentuh rumah tinggalnya," ujar Gibran.

Dalam kesempatan yang sama, Gibran mengatakan saat ini pemerintah juga banyak membangun bendungan dan embung. Proyek ini perlu terus dilanjutkan dalam rangka meneruskan program pengairan nasional.

Menanggapi jawaban Gibran tersebut, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan Gibran belum menjawab pertanyaan yang disampaikan moderator. Menurut Mahfud, Gibran lebih banyak berbicara soal infrastruktur fisik dan belum membahas infrastruktur sosial.

Baca Juga: Badan Penerimaan Negara, Bukan Hanya Soal Pisah dari Kemenkeu

"Bagaimana Anda menyiapkan regulasi sekarang ini agar semua itu bisa berjalan dengan baik? Kalau infrastruktur fisik mungkin bisa saja diutak-atik APBN atau APBD. Masalahnya, kita punya problem dengan infrastruktur sosial seperti yang ditanyakan tadi," ujar Mahfud.

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam tanggapannya menyampaikan bahwa infrastruktur sosial dapat disediakan dengan melibatkan semua pihak.

"Contohnya, infrastruktur gedung sekolah yang memberikan kecerdasan bagi masa depan anak didik kita. Apa yang bisa kita lakukan? Misalnya, kita bebaskan pajak buat seluruh penyelenggara pendidikan supaya pendidikan terjangkau. Sehingga, semua bentuk pendidikan dan yang berkaitan dengan pencerdasan masyarakat, dibebaskan pajaknya," ujar Cak Imin.

Baca Juga: Munculnya DJP ‘Plus’ di Tengah Agenda Pembentukan BPN

Menurut Cak Imin, pembebasan pajak untuk sektor pendidikan telah diberlakukan di Jakarta dan seyogianya diberlakukan secara nasional.

Merespons tanggapan-tanggapan tersebut, Gibran mengatakan Mahfud dan Cak Imin tampak tidak sepenuhnya memahami pemaparan yang disampaikannya.

"Saya perjelas lagi, kita punya program makan siang gratis. Banyak yang nyinyir, tetapi sekali lagi, program makan siang gratis ini adalah investasi menuju Indonesia Emas," ujar Gibran.

Baca Juga: APBN Transisi, Tim Prabowo-Gibran Mengaku Tetap Utamakan Kehati-Hatian

Program makan siang gratis senilai Rp400 triliun yang Gibran canangkan bersama capres Prabowo Subianto adalah stimulus bagi katering dan warung di daerah.

"Bayangkan, Rp400 triliun mengucur ke daerah-daerah. Semua ibu-ibu ikut memasak makan siang untuk anak-anak kita. Itu yang saya maksud dengan infrastruktur sosial. Program makan siang gratis, investasi ke depan untuk menuju Indonesia Emas," tutup Gibran. (sap)

Baca Juga: Bahas APBN Masa Transisi, Elit Gerindra Temui Sri Mulyani

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pemilu 2024, pemilu, pilpres, capres, cawapres, debat, Muhaimin Iskandar, Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, Mahfud MD

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 18 April 2024 | 11:07 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Program Presiden Terpilih Bakal Diintegrasikan Lewat RKP 2025

Minggu, 07 April 2024 | 12:30 WIB
PEMILU 2024

Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Beri Penjelasan Soal Anggaran Bansos

Sabtu, 06 April 2024 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani: APBN 2025 Beri Ruang untuk Program Pemerintah Berikutnya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya