Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Malaysia Naikkan Tarif SST, Jasa Air hingga Listrik Tak Terdampak

A+
A-
0
A+
A-
0
Malaysia Naikkan Tarif SST, Jasa Air hingga Listrik Tak Terdampak

Ilustrasi. 

PUTRAJAYA, DDTCNews - Pemerintah Malaysia resmi menaikkan tarif pajak penjualan dan jasa (sales and service tax/SST) dari 6% menjadi 8% mulai hari ini.

Menteri Keuangan II Datuk Seri Amir Hamzah Azizan mengatakan kenaikan tarif menjadi bagian dari langkah reformasi perpajakan. Meski demikian, dia menegaskan kebijakan tarif SST ini tidak akan berdampak pada jasa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

"Pemerintah telah mengambil pendekatan terukur dalam mereformasi sistem perpajakan. Meskipun penting bagi pemerintah untuk meningkatkan penerimaan, kita tetap harus melindungi rakyat dari beban yang tidak semestinya," katanya, dikutip pada Jumat (1/3/2024).

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Amir Hamzah mengatakan kenaikan tarif SST diperlukan untuk memperkuat fondasi fiskal nasional seiring dengan mempersiapkan era baru pertumbuhan ekonomi di bawah kerangka Ekonomi Madani. Pada saat yang sama, pemerintah juga berupaya mengelola APBN secara lebih hati-hati.

Kebijakan kenaikan tarif SST diproyeksi akan menambah penerimaan negara senilai RM3 miliar atau sekitar Rp9,93 triliun.

Dia menjelaskan kebijakan tarif SST yang baru ini akan tetap melindungi masyarakat dari membayar pajak yang lebih tinggi untuk jasa seperti makanan dan minuman, telekomunikasi, parkir, dan logistik. Tarif atas berbagai jasa ini akan tetap 6%.

Baca Juga: Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Kemudian, SST juga hanya berlaku untuk jasa listrik di atas 600 kWh. Dengan ketentuan ini, hampir 85% pelanggan listrik berkapasitas 600 kWh ke bawah tidak akan dikenakan SST. Selain itu, pemerintah juga tetap memberikan fasilitas pembebasan SST atas jasa pasokan air bersih.

Di sisi lain, Amir Hamzah menyebut pemerintah tetap berupaya memperluas basis pajak terhadap jasa tertentu. Dalam hal ini, jasa yang tergolong mewah bakal mulai dikenakan SST dengan tarif 8%.

"Misalnya jasa karaoke akan dikenakan SST 8%, sama seperti jasa hiburan lainnya seperti klub malam dan diskotek," ujarnya dilansir malaymail.com.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Sementara itu, Sekjen Kementerian Keuangan Datuk Johan Mahmood Merican menyebut tarif SST akan bervariasi berdasarkan jenis jasa kena pajak yang diberikan. Misalnya, jasa pengobatan tradisional kini justru memperoleh fasilitas pembebasan SST.

Sebelum 1 Maret 2024, 9 jasa dikenakan tarif SST sebesar 6% termasuk akomodasi, makanan dan minuman, klub malam, klub privat, klub golf, dan jasa profesional. (sap)

Baca Juga: Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, tarif pajak, PPN, SST, Malaysia, sales and service tax

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 02 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA POSO

Wah! Masih Banyak PKP Salah Input Kode Akun Pajak dan Jenis Setoran

Senin, 01 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Saat Terutang dan Deadline Penyetoran PPN Kegiatan Membangun Sendiri

Senin, 01 Juli 2024 | 08:53 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

DJP Belum Saklek Terapkan NIK sebagai NPWP, Jadinya Berlaku Gradual

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya