Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Maskapai Penerbangan Minta Pemerintah Tunda Kenaikan Cukai Avtur

A+
A-
0
A+
A-
0
Maskapai Penerbangan Minta Pemerintah Tunda Kenaikan Cukai Avtur

Sejumlah calon penumpang antre untuk memasuki pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (21/6/2023). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU

BANGKOK, DDTCNews - Asosiasi Maskapai Penerbangan Thailand (Airlines Association of Thailand/AAT) meminta pemerintah menunda kenaikan tarif cukai avtur untuk penerbangan domestik.

Presiden AAT Phuttipong Prasarttong-Osoth mengatakan kenaikan tarif cukai avtur akan membuat biaya operasional pesawat terbang menjadi lebih mahal. Menurut ketentuan pemerintah, tapi cukai avtur mulai naik pada 1 Juli 2023.

"Maskapai membutuhkan dukungan untuk menghindari menaikkan tarif penerbangan," katanya, dikutip pada Senin (3/7/2023).

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Prasarttong-Osoth mengatakan kenaikan tarif cukai avtur akan membuat pelaku usaha kesulitan menutup biaya operasional tanpa menaikkan tarif penerbangan.

Pemerintah akan memungut cukai avtur dengan tarif THB4.726 per liter mulai 1 Juli 2023. Angka ini meningkat tajam dibandingkan dengan sebelumnya senilai THB0,20 per liter.

Dia menjelaskan AAT telah melakukan pembicaraan awal dengan Departemen Cukai dan Kementerian Keuangan untuk memperpanjang keringanan cukai avtur. AAT juga berencana mengajukan permohonan secara formal mengenai pengkajian ulang kembali kenaikan tarif cukai avtur kepada Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Pengaturan Tarif Cukai Rokok secara Multiyears Bakal Dilanjutkan

Selain penundaan, asosiasi berharap pemerintah menaikkan tarif cukai avtur secara bertahap.

Prasarttong-Osoth menyebut industri penerbangan dan pariwisata belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19. Penundaan kenaikan tarif cukai avtur pun akan membantu mendorong lebih banyak aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

"[Kenaikan tarif cukai avtur akan meningkatkan biaya operasional maskapai penerbangan dan mereka mungkin terpaksa menaikkan tarif penerbangan domestik untuk menghindari kebangkrutan," ujarnya dilansir thestar.com.my. (sap)

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, cukai, cukai avtur, penerbangan, Thailand

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 30 Juni 2024 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

Harga CPO Turun Berefek ke Penerimaan Bea Keluar, Ini Penjelasan DJBC

Minggu, 30 Juni 2024 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

Dorong Perusahaan Pakai Fasilitas KDUB, DJBC Minta K/L Ikut Promosikan

Minggu, 30 Juni 2024 | 09:30 WIB
THAILAND

Semua Barang Impor di Thailand Dipungut PPN Mulai 5 Juli 2024

Sabtu, 29 Juni 2024 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

Tahukah Kamu? Ternyata Ada Pembebasan Cukai untuk Spiritus Bakar

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya