Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, Ini Tanggapan Darmin

A+
A-
1
A+
A-
1
OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, Ini Tanggapan Darmin

Menko Perekonomian Darmin Nasution. 

JAKARTA, DDTCNews – Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang dilakukan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) diyakini tidak akan berpengaruh besar pada perekonomian Indonesia.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan koreksi ke bawah yang dilakukan OECD terhadap pertumbuhan ekonomi global dari 3,5% menjadi 3,3% pada tahun ini tidak akan banyak memengaruhi kondisi di Tanah Air. Masih ada modal yang kuat untuk menjaga momentum pertumbuhan di dalam negeri.

“Pertumbuhan ekonomi kita tidak akan beda banyak dengan perkiraan walaupun pertumbuhan ekonomi dunia melambat,” katanya di Ritz Carlton, Senin (11/3/2019).

Baca Juga: Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Mantan Dirjen Pajak itu memaparkan tiga sektor yang menjadi penopang pertumbuhan yakni konsumsi, investasi, dan ekspor. Untuk konsumsi dan investasi, Darmin mengaku optimistis momentum pertumbuhan kedua variabel ini dapat dijaga.

Menurutnya, pekerjaan rumah bagi pemerintah terkait dengan upaya untuk menggenjot ekspor lebih cepat. Langkah untuk meningkatkan ekspor akan menjadi fokus pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.

"Sebetulnya pendorong utama pertumbuhan itu konsumsi masyarakat dan investasi. Kemudian dari sisi ekspor kita sedang berupaya, saya belum berani mengatakan [kebijakan] untuk ekspornya,” imbuhnya.

Baca Juga: Asumsi Makro APBN 2025 Disepakati, Ekonomi Diproyeksi Tumbuh 5,1-5,5%

Sebagai informasi, OECD menyebutkan lebih rendahnya prediksi pertumbuhan global didorong perlambatan ekonomi China dan beberapa negara Eropa. Hal ini kemudian menjadi penyebab menyusutnya proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

Laporan itu menyatakan perang tarif perdagangan antara China dan Amerika Serikat juga telah merugikan ekonomi kedua negara. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diprediksi turun dari 2,9% menjadi 2,6% tahun ini.

Jika dibandingkan dengan negara G20 lainnya yang mendapat pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi, Indonesia relatif masih baik. OECD mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada level 5,2% pada tahun ini dan 5,1% pada 2020. (kaw)

Baca Juga: Kanada Berlakukan Pajak Digital, AS Siapkan Retaliasi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : OECD, korporsi, pertumbuhan ekonomi, Uni Eropa, perang dagang, G20, Darmin Nasution

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya