Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pemerintah Optimistis Raup 98% Target Penerimaan, Pajak Jadi Tumpuan

A+
A-
0
A+
A-
0
Pemerintah Optimistis Raup 98% Target Penerimaan, Pajak Jadi Tumpuan

Ilustrasi.

VIENTIANE, DDTCNews – Pemerintah Laos mencatatkan total pendapatan negara sebesar 20.436 triliun kip, setara Rp28 triliun, sampai Oktober 2021. Angka tersebut setara dengan 74% dari target penerimaan yang disetujui National Assembly (NA).

Dengan tren kinerja saat ini, Kementerian Keuangan optimistis total pendapatan hingga akhir tahun anggaran bisa tembus 26.957 triliun kip. Jumlah tersebut setara 98% target penerimaan dalam APBN Laos.

"Sebagian besar pendapatan bersumber dari pendapatan domestik, pajak, pungutan bea masuk, dan hibah. Untuk mencapai target anggaran, kementerian berusaha mencari lebih banyak pendapatan dari sektor pertambangan dalam bentuk royalti dan dividen,” tulis The Pnom Penh Post, dikutip Rabu (3/11/2021).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Per Oktober 2021, realisasi belanja negara mencapai 19.012 triliun kip atau setara 60% dari target APBN, yakni 31.583 triliun kip. Jumlah tersebut berasal dari belanja pemerintah pusat sebesar 12.786 triliun kip dan belanja pemerintah daerah sebesar 6.225 triliun kip.

Selain itu, pemerintah juga mendorong sektor bisnis bekerja sama dengan badan usaha milik negara (BUMN). Sebelumnya, pandemi Covid-19 membuat banyak sektor bisnis berhenti beroperasi, khususnya hotel, restoran, dan sektor industri.

Lesunya ekonomi yang dialami nyaris seluruh sektor membuat otoritas kesulitan menggenjot penerimaan, terutama dari pajak dan kepabeanan.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

"Awal tahun ini kementerian (keuangan) menunjuk sebuah komite penggerak guna meningkatkan pendapatan dan manajemen pendapatan di kementerian, organisasi, dan provinsi di seluruh negeri," ujar Menteri Keuangan Bounchom Ubonpaseuth.

Sayangnya rencana pelaksanaan komite tersebut terhambat karena wabah Covid-19. (sap)

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, defisit anggaran, penerimaan, APBN, Laos

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Kamis, 04 November 2021 | 06:46 WIB
Ingin tau rasanya punya iNCOME 300 juta/bulan ? Simpan nomer WA ini 083895993853 Nanti di jelaskan sejelas jelasnya via WhatsApp (WA)
1

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 10:00 WIB
KINERJA FISKAL

Proses Restitusi Dioptimalkan, Begini Realisasinya Hingga Mei 2024

Kamis, 04 Juli 2024 | 17:45 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Penuhi Kebutuhan Pembiayaan 2024, Pemerintah Punya SAL Rp459 Triliun

Kamis, 04 Juli 2024 | 15:15 WIB
APBN

Sri Mulyani Serahkan RUU P2-APBN 2023 kepada DPR

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya