Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pernah Terseret Penghindaran Pajak, Jurnalis Filipina Terima Nobel

A+
A-
0
A+
A-
0
Pernah Terseret Penghindaran Pajak, Jurnalis Filipina Terima Nobel

Jurnalis Filipina dan CEO Rappler Maria Ressa, salah satu peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2021, berpose untuk difoto di Kota Taguig, Metro Manila, Filipina, Sabtu (9/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Eloisa Lopez/PRAS/djo

MANILA, DDTCNews - Jurnalis sekaligus CEO media Rappler Filipina, Maria Ressa, terpilih sebagai penerima Penghargaan Nobel Perdamaian tahun ini. Maria sendiri adalah jurnalis yang kerap menyuarakan perlawanan terhadap upaya Presiden Ridrigo Duterte dalam mengekang kebebasan berekspresi.

Akibat kerasnya Rappler mengkritik cara Duterte dalam memberangus pengedar narkoba, pemerintah mencoba menjegal perjalanan Maria. Pada 2018, Kejaksaan Filipina mendakwa Maria atas dugaan penghindaran pajak. Kemudian pada 2019, otoritas kembali menuding Maria dan sejumlah karyawan Rappler telah melanggar hukum terkait kepemilikan perusahaan media.

Maria sempat dijatuhi hukuman hingga 6 tahun penjara akibat tudingan pencemaran nama baik terhadap seorang pengusaha kaya. Maria dan pengacaranya menolak putusan tersebut karena upaya banding masih dilakukan.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Penghargaan Nobel ini menjadi yang pertama bagi seorang warga negara Filipina. Komite Nobel menilai Maria telah melakukan berjuang mengungkap penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan pemerintahan Duterte.

"Rappler telah memusatkan perhatian secara kritis kepada kampanye antinarkoba yang kontroversial dan mematikan dari rezim Duterte," tulis Tax Notes International dikutip Senin (18/10/2021).

Jumlah kematian yang ditimbulkan dari cara Duterte melawan kartel narkoba memang sangat tinggi. Dalam kurun waktu 2 tahun, pemerintah Filipina telah melayangkan 10 perintah penangkapan atas Maria.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Rappler sendiri juga terlibat dalam peliputan jurnalisme investigasi yang merilis dokumen Pandora Papers. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penghindaran pajak, pajak internasional, tax avoidance, Nobel, Filipina

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya