Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

PERTAPSI Berkomitmen Terus Bangun Masyarakat Melek Pajak

A+
A-
2
A+
A-
2
PERTAPSI Berkomitmen Terus Bangun Masyarakat Melek Pajak

Ketua Umum PERTAPSI Darussalam.

JAKARTA, DDTCNews - Perkumpulan Tax Center dan Akademisi Pajak Seluruh Indonesia (PERTAPSI) mengajak lebih banyak akademisi pajak di berbagai perguruan tinggi untuk ikut membangun masyarakat melek pajak.

Ketua Umum PERTAPSI Darussalam mengingatkan bahwa tugas dan tanggung jawab untuk meningkatkan literasi perpajakan masyarakat tak cuma diemban oleh Ditjen Pajak (DJP), tetapi juga para akademisi melalui berbagai tax center. Keterlibatan akademisi menjadi penting karena posisinya dinilai lebih dekat dengan masyarakat, termasuk wajib pajak.

"Ini misi besar kita, agar akademisi sebagai kaum terpelajar memberikan kontribusinya untuk negara. Pencapaian penerimaan pajak bukan beban DJP saja, tetapi kita semua sebagai wajib pajak," ujar Darussalam dalam webinar nasional bertajuk Tax Outlook 2023 yang digelar Tax Center STIE YKPN, Jumat (23/12/2022).

Baca Juga: Semangat Menyambut HUT ke-17, DDTC Gelar Acara Internal dan Eksternal

Guna mengejar implementasi misi tersebut, Darussalam melanjutkan, PERTAPSI sudah merancang sejumlah program kerja. Salah satunya, peluncuran kembali (relaunching) sejumlah tax center perguruan tinggi, termasuk yang ada di wilayah Yogyakarta. PERTAPSI akan kembali mengkoordinasi seluruh akademisi pajak untuk urun rembuk rencana kegiatan sepanjang 2023.

Selain itu, PERTAPSI juga akan menginisiasi adanya perumusan standardisasi kurikulum pajak di perguruan tinggi seluruh Indonesia yang memiliki program studi ilmu pajak. Darussalam menyampaikan berdasarkan pengalamannya sebagai praktisi pajak selama ini, bahan ajar ilmu pajak di berbagai kampus di Tanah Air belum seragam.

"Kita juga tidak memiliki buku panduan yang bisa dipakai bersama-sama, oleh masing-masing kampus. Keinginan saya bagaimana PERTAPSI membuat standar minimal tentang panduan atau buku pajak yang menjadi dasar kita untuk mengajarkan ilmu pajak itu sendiri," kata Darussalam.

Baca Juga: Menilik Kontroversi Tax Expenditure dalam Reformasi Pajak

PERTAPSI, imbuh Darussalam, juga berencana membangun sebuah sistem sertifikasi bagi tenaga pengajar perpajakan. Sertifikasi ini akan menyasar dosen dan akademisi di berbagai perguruan tinggi.

"Tujuannya, menjamin standar minimal agar bisa melekat dan dimiliki para dosen sehingga keilmuan pajak bisa seragam tanpa menyeragamkan. Karena saya yakin setiap kampus memiliki karakteristik sendiri-sendiri terkait dengan sistem pajak di daerah," katanya.

Di sisi lain, Darussalam juga mengajak akademisi pajak untuk terus memperbarui keilmuannya seiring dengan dinamika peraturan perundang-undangan perpajakan yang terjadi. Seorang akademisi perlu up to date dengan beragam perkembangan.

Baca Juga: Teknologi Bukan Resep Tunggal untuk Perbaiki Administrasi Pajak

"Dalam konteks pajak, Anda sekarang ahli pajak, belum tentu besok-besoknya lagi masih ahli pajak lagi, karena saking dinamisnya aturan," ujar Darussalam.

Sebagai informasi, PERTAPSI merupakan metamorfosis dari Asosiasi Tax Center Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (ATPETSI). PERTAPSI merupakan organisasi yang mengayomi tax center dan bergerak di bidang penyuluhan, pemberian informasi, sosialisasi, pendidikan, pelatihan, serta kegiatan lain terkait dengan perpajakan bagi mahasiswa, dosen, sivitas akademika perguruan tinggi dan umum.

Perkumpulan ini bersama-sama dengan Ditjen Pajak (DJP) membina seluruh tax center perguruan tinggi di seluruh Indonesia. PERTAPSI membantu DJP sebagai mitra kerja dalam melaksanakan tugas dan menyosialisasikan peraturan perpajakan bagi masyarakat. (sap)

Baca Juga: Pembentukan Badan Penerimaan Negara Perlu Perhatikan Hak Wajib Pajak

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pendidikan pajak, literasi pajak, PERTAPSI, ATPETSI, Darussalam, STIE YKPN

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 14 Maret 2024 | 09:00 WIB
LITERATUR PAJAK

Perlakuan PPN atas Barang Kebutuhan Pokok, Baca Panduannya di Sini

Kamis, 14 Maret 2024 | 08:45 WIB
RESENSI BUKU

Merunut Sejarah Perpajakan Tanah Air Sejak Orde Baru hingga Reformasi

Rabu, 06 Maret 2024 | 17:15 WIB
UNIVERSITAS INDONESIA

FEB UI dan DDTC Jalin Kerja Sama Pendidikan Pajak

Rabu, 06 Maret 2024 | 15:55 WIB
UNIVERSITAS INDONESIA

Perkembangan Teknologi Jadikan Prospek Profesi Pajak Makin Luas

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya