Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pesan Keras Duterte untuk Pelaku Penghindar Pajak: Mereka Kriminal!

A+
A-
0
A+
A-
0
Pesan Keras Duterte untuk Pelaku Penghindar Pajak: Mereka Kriminal!

Ilustrasi.

MANILA, DDTCNEWS – Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali menghebohkan media dengan pernyataan kerasnya. Kali ini giliran perusahaan farmasi Pharmally Pharmaceutical Corp. yang jadi sasaran murka Duterte karena diduga melakukan praktik penggelapan pajak. Di hadapan media, Duterte menyebut eksekutif perusahaan yang melakukan penghindaran pajak sebagai kriminal.

Sikap keras Duterte memang tidak mengherankan. Dia menjadi otak di balik operasi pemberantasan kartel dan pengedar narkoba di Filipina sejak 2016. Bahkan Duterte mendukung kepolisian menggunakan tindakan ekstrem saat menindak pengedar, termasuk eksekusi mati. Sikap yang sama pun ditunjukkan Duterte dalam menyikapi kasus penggelapan pajak ini.

"Jika Pharmally tak membayar pajak, penjarakan mereka. Jika mereka enggan, mereka akan kami berantas. Siapapun yang tak membayar pajak, mereka adalah kriminal," tegas Duterte, dikutip Senin (15/11/2021).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Dilansir Tax Notes International, saat ini anggota senat tengah meninjau kasus Pharmally. Pabrikan farmasi ini diduga melaporkan transaksi tanpa bukti sejumlah PHP3,4 miliar atau setara Rp968 miliar kepada otoritas pajak Filipina, Bureau of Internal Revenue.

Tindakan Duterte yang terlampau keras sebenarnya telah memancing banyak kecaman dari berbagai pihak. Bagaimana tidak, pada 2017 Human Rights Watch menyebutkan kepolisian Filipina telah mengeksekusi setidaknya 7.000 jiwa.

Kepolisian Filipina mulai gencar melakukan eksekusi sejak 2016 lalu, saat Duterte hadir dengan kampanye perang melawan pengguna narkoba.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Kampanye Duterte mengundang International Criminal Court untuk melakukan investigasi. Duterte disinyalir melakukan tindak kejahatan terhadap hak asasi manusia. Tindak kejahatan tersebut berkaitan dengan dukungan Duterte kepada kepolisian Filipina untuk membasmi pengguna narkoba dan kriminal lainnya.

Terkait dugaan praktik penghindaran pajak oleh Pharmally, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari grup perusahaan. (sap)

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, penghindaran pajak, tax avoidance, Filipina, Duterte

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya