Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Protes Kebijakan Israel, Warga Palestina Tolak Bayar Pajak

A+
A-
0
A+
A-
0
Protes Kebijakan Israel, Warga Palestina Tolak Bayar Pajak

Seorang pria Palestina duduk di depan pasukan Israel saat aksi protes menentan operasi mesin Israel dekat Ramallah di wilayah pendudukn Israel, Tepi Barat, Selasa (26/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman/AWW/djo

RAMALLAH, DDTCNews—Warga Palestina menolak untuk membayar pajak yang dikelola oleh pemerintah Israel sebagai bentuk protes rencana Tel Aviv untuk melakukan aneksasi di wilayah Tepi Barat.

Juru bicara pemerintah Palestina Ibrahim Melhem mengatakan pihaknya akan menolak segala pungutan pajak pemerintah Israel yang berlaku pada Mei 2020. Hal ini terjadi karena eskalasi ketegangan Israel-Palestina di kawasan Tepi Barat.

"Sesuai dengan keputusan kepemimpinan nasional untuk menghentikan semua bentuk koordinasi dengan Israel," katanya dalam keterangan resmi dikutip Kamis (4/6/2020).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Seperti diketahui, hubungan fiskal Israel dan Palestina terbilang unik. Kementerian Keuangan Israel ternyata turut mengelola pungutan pajak di wilayah otoritas Palestina atau Palestinian National Authority.

Hasil pungutan pajak yang dikelola oleh Israel tersebut menyumbang setengah dari total anggaran pemerintah Palestina. Kini, koordinasi fiskal diputus setelah Israel memangkas dana bagi hasil pajak kepada pemerintah Palestina.

Kebijakan fiskal pemerintah Israel tersebut dilakukan sebagai aksi balasan. Pasalnya, pemerintah Palestina menggunakan anggaran tersebut untuk membantu keluarga militan yang dipenjara atau terbunuh.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Dilansir Arab News, aksi protes pemerintah Palestina ini disebut sangat berisiko dari sisi kebijakan fiskal. Pemerintah ditaksir akan kehilangan penerimaan sekitar US$190 juta dalam setoran pajak rutin setiap bulan.

Selain menghentikan koordinasi fiskal, Presiden Mahmoud Abbas juga memastikan tidak ada bantuan keamanan bagi Israel untuk membendung gelombang kekerasan di Tepi Barat.

Menurutnya kesepakatan bilateral tidak mencapai titik temu saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melanjutkan aneksasi Tepi Barat untuk pemukiman Yahudi. (rig)

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : palestina, israel, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya