Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Sebagian Negara Anggota G7 Dukung Proposal Tarif Pajak Minimum Biden

A+
A-
0
A+
A-
0
Sebagian Negara Anggota G7 Dukung Proposal Tarif Pajak Minimum Biden

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Negara-negara yang tergabung dalam G7 dikabarkan hampir mencapai kesepakatan atas proposal pengenaan pajak korporasi minimum global.

Merujuk pada laporan Financial Times, AS telah menyepakati usulan tarif pajak korporasi minimum global sebesar 15%. Tarif sebesar 15% tersebut dipandang bisa menjadi basis awal untuk mencapai konsensus pada Juli 2021.

"Konsensus pengenaan pajak korporasi minimum global makin dekat. Kami gembira menerima sambutan positif dari negara mitra," tulis White House National Security Advisor Jake Sullivan melalui akun Twitter resminya, dikutip pada Selasa (24/5/2021).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Kesepakatan negara-negara besar atas tarif pajak korporasi minimum global dikabarkan bakal tercapai pada hari Jumat (28/5/2021) setelah pejabat-pejabat tinggi negara anggota G7 bernegosiasi selama beberapa hari sebelumnya.

Untuk diketahui, negara yang termasuk anggota G7 antara lain AS, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris. Adapun negara anggota G7 yang menyatakan dukungan atas tarif pajak minimum sebesar 15% adalah Prancis, Jerman, dan Italia.

Sementara itu, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Marie menuturkan tarif pajak korporasi minimum global sebesar 15% adalah kompromi yang positif setelah AS sebelumnya mengusulkan tarif yang lebih tinggi yaitu sebesar 21%.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Senada, Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz memandang disepakatinya tarif sebesar 15% sebagai suatu progres yang signifikan dalam proses pencapaian konsensus. Menurutnya, saat ini merupakan momen yang tepat dalam mereformasi perpajakan internasional.

"Saat ini adalah kesempatan untuk mereformasi perpajakan internasional dan memerangi kompetisi tarif," tuturnya seperti dilansir cnbc.com. (rig)

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : amerika serikat, presiden AS Joe biden, tarif pajak minimum, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya