Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Setelah Beri Opini WTP, BPK Geser Ke Audit Kinerja

A+
A-
1
A+
A-
1
Setelah Beri Opini WTP, BPK Geser Ke Audit Kinerja

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengaudit kinerja pemerintah secara keseluruhan atas program kerja tahun 2016. Langkah ini diambil setelah memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2016.

Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara mengakui sebenarnya audit kinerja sudah dilakukan, meski hanya sebatas audit parsial atau audit per program yang telah dijalankan oleh pemerintah. Namun menurutnya BPK perlu 'duduk bersama' terlebih dulu dengan pemerintah sebelum mengaudit kinerja secara keseluruhan.

"Laporan keuangan (LKPP) sudah WTP, BPK akan bergeser ke audit kinerja. Nanti kami bisa lihat kinerja pemerintah, apakah suatu program atau kegiatan itu sudah efisien, efektif, dan ekonomis. Kami akan bergerak ke sana," ujarnya di Kantor Pusat BPK Jakarta, Senin (22/5).

Baca Juga: Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

Ia menjelaskan 'duduk bersama' dengan pemerintah sebagai upaya untuk menyatukan kriteria audit kinerja pemerintah. Maka, kesepahaman antara pemerintah dengan BPK perlu diperoleh agar audit kinerja bisa segera dilaksanakan.

Moermahadi memahami audit kinerja membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibanding dengan audit LKPP. Adapun hasil pemeriksaan LKPP tersebut didasarkan pada pemeriksaan 84 Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) dan 1 Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN). Dari 84 pemeriksaan, 74 pemeriksaan LKKL-LKBUN atau 84% mendapat opini WTP.

Kendati memakan waktu yang lebih lama, audit kinerja pemerintah diyakini bisa berdampak positif pada pembangunan yang dijalankan pemerintah. Mengingat, banyak proyek atau program pemerintah secara keseluruhan yang harus segera diaudit oleh BPK.

Baca Juga: Sempurnakan Probis Pajak, Kemenkeu Siap Tindak Lanjuti Temuan BPK

Moermahadi menjelaskan audit kinerja di Amerika Serikat membutuhkan waktu sekitar 1 tahun, meski bukan audit kinerja pemerintah secara keseluruhan. Bahkan untuk 1 proyek atau program saja bisa memakan waktu selama setahun untuk bisa mencapai audit yang terperinci.

"Kami akan tentukan kriteria yang disusun bersama-sama dengan pemerintah. Kalau sama, baru bisa jalan. Kalau tidak sepaham, ya tidak bisa. Permasalahannya dari segi waktu pasti lebih lama, kinerja kita tidak dibatasi seperti LKPP yang dalam kurun waktu dua bulan," ucapnya. (Amu)

Baca Juga: Biaya Naik Haji Tidak Dikenai Pajak Penghasilan, Begini Ketentuannya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : laporan keuangan pemerintah pusat, wajar tanpa pengecualian, bpk, audit kinerja

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 07 Desember 2023 | 15:51 WIB
IHPS I/2023

BPK Sebut Pengendalian Pemusnahan Sisa Pita Cukai Belum Optimal

Rabu, 06 Desember 2023 | 16:30 WIB
IHPS I/2023

Pajak Daerah Belum Optimal, BPK Rekomendasikan Pemda Kembangkan e-PAD

Rabu, 06 Desember 2023 | 13:00 WIB
IHPS I/2023

Rp126 Miliar APBN Disalurkan ke Parpol, Begini Hasil Pemeriksaan BPK

Rabu, 06 Desember 2023 | 11:30 WIB
IHPS I/2023

BPK Beri Rekomendasi kepada Sri Mulyani, AR Perlu Diberi Pembinaan

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya