Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tarif PPh Badan Naik, Laba Bank Diprediksi Tergerus Ratusan Triliun

A+
A-
0
A+
A-
0
Tarif PPh Badan Naik, Laba Bank Diprediksi Tergerus Ratusan Triliun

Ilustrasi. (DDTCNews)

WASHINGTON, DDTCNews—Penghasilan bersih setelah pajak dari 10 bank besar di AS diprediksi bisa terpangkas US$7 miliar, atau setara dengan Rp102 triliun setiap tahun apabila calon presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden terpilih.

Prediksi ini diambil berdasarkan analisis yang dilakukan S&P Global Market Intelligence. Menurut S&P, penghasilan bersih dari 209 bank yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek bakal terpangkas US$9,36 miliar.

"Secara historis, beban pajak yang ditanggung oleh bank cenderung sama besar dengan tarif PPh badan. Artinya, kenaikan PPh badan akan sangat berdampak pada bank dibandingkan dengan sektor lainnya," tulis S&P, Senin (21/9/2020).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

S&P Global Market Intelligence memperkirakan kenaikan tarif pajak akan mempengaruhi persepsi investor atas saham perbankan, terutama karena investor sangat berfokus pada price to earning ratio (PER) dalam menginvestasikan dananya pada instrumen saham.

Meski begitu, beberapa saham bank bisa saja makin menarik di mata investor terutama pada bank-bank yang memiliki deferred tax asset.

“Kenaikan tarif pajak akan membuat deferred tax asset lebih bernilai. Deferred tax asset bisa meningkatkan penghasilan bank pada setiap kuartal yang tercantum dalam nilai buku,” sebut S&P.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Berdasarkan catatan S&P Global Market Intelligence, Citigroup merupakan bank dengan deferred tax asset terbesar yaitu mencapai US$23,87 miliar.

Seperti diketahui, Biden akan meningkatkan tarif PPh badan dari 21% menjadi 28%. Biden berupaya membalikkan kebijakan Donald Trump yang menurunkan PPh badan dari 35% menjadi 21% melalui Tax Cuts and Jobs Act (TCJA).

Biden memerlukan dukungan dari Senat AS untuk merealisasikan kenaikan tarif PPh badan. Meski begitu, Senat AS diperkirakan masih akan dikuasai Partai Republik sehingga rencana tersebut bisa jadi tidak akan berjalan mulus.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

S&P Global Market Intelligence memperkirakan Partai Republik dan Partai Demokrat akan menyepakati jalan tengah dengan tarif PPh badan hanya naik menjadi 25% atau 26%, tidak mencapai 28% seperti yang direncanakan oleh Biden. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : amerika serikat, joe biden, pemilu presiden as, tarif pph badan, kenaikan tarif pajak, pajak interna

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya