Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Waduh, Tiket Pesawat Bakal Kena Pajak Lingkungan

A+
A-
5
A+
A-
5
Waduh, Tiket Pesawat Bakal Kena Pajak Lingkungan

Ilustrasi pesawat. (foto: english.cdn.zeenews)

BERN, DDTCNews—Parlemen Swiss menyepakati proposal pemerintah untuk mengenakan pajak lingkungan untuk setiap tiket pesawat yang dibeli penumpang. Keputusan ini membuat harga tiket pesawat menjadi lebih mahal.

Sebanyak 135 anggota dari total 195 anggota majelis federal menyatakan setuju atas rencana kebijakan pajak baru untuk tiket pesawat tersebut. Keputusan politik ini pun diketok setelah mendapat dukungan mayoritas dari dewan negara.

"Penerimaan dari pajak lingkungan ini akan digunakan kepada dana iklim untuk program inisiatif pengurangan emisi karbon," tulis keterangan resmi parlemen, dikutip Ahad (14/6/2020).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Nanti, pungutan pajak lingkungan untuk setiap tiket penerbangan tersebut berada di kisaran 30 Swiss Franc-120 Swiss franc atau setara dengan Rp448.000-Rp1,7 juta, tergantung jarak dan kelas penumpang.

Rencana penerapan pajak yang telah disetujui parlemen itu mendapat tanggapan beragam dari maskapai penerbangan. Operator lokal Helvetic Airways bersikap tenang menyikapi rencana pajak lingkungan untuk lalu lintas udara.

Dalam keterangan resminya, maskapai tak menentang kebijakan tersebut asalkan berlaku untuk seluruh rute penerbangan Eropa dan global yang mengangkut penumpang dari Swiss. Ini diperlukan agar tidak menimbulkan distorsi persaingan usaha maskapai.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

“Pajak sebesar Swfr30-Swfr120 ini terlalu rendah untuk mencegah warga Swiss terbang bahkan untuk rute jarak pendek. Hanya saja, kebijakan ini datang pada saat maskapai tengah menghadapi persoalan likuiditas karena Covid-19," sebut Helvetic Airways.

Berbanding terbalik, maskapai Lufthansa Swiss justru khawatir pajak lingkungan berdampak kepada operator jarak jauh yang memiliki hub penerbangan di Zurich mengingat pungutan tersebut dihitung berdasarkan jarak tempuh.

"Penerbangan jarak jauh akan dirugikan karena akan lebih menarik bagi penumpang untuk terbang ke luar negeri dengan jarak pendek agar terhindar dari pajak tinggi," terang Lufthansa Swiss dilansir Flight Global. (rig)

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak lingkungan, pajak internasional, maskapai penerbangan, tiket pesawat, swiss

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya